Thailand uji coba pembayaran kripto untuk wisatawan, Phuket jadi pilot project

- 10 Januari 2025 - 17:01

Thailand siap menyambut wisatawan kripto dengan inovasi pembayaran digital yang dirancang untuk menyederhanakan transaksi dan meningkatkan daya saing pariwisata negara ini.


Thailand melangkah ke depan dalam revolusi digital dengan menguji coba pembayaran kripto untuk wisatawan. Phuket, salah satu destinasi utama negara ini, akan menjadi lokasi pertama untuk pilot project yang memungkinkan pengunjung internasional membayar menggunakan Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Langkah ini bukan hanya sekadar inovasi teknologi, tetapi juga strategi pemerintah untuk menarik generasi baru wisatawan global yang lebih akrab dengan teknologi digital.

    Dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Marketing Association of Thailand, Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan, Pichai Chunhavajira, mengumumkan rencana ini. Ia menjelaskan bahwa wisatawan akan dapat menggunakan aset digital mereka untuk bertransaksi di Thailand, tanpa memerlukan perubahan besar pada kerangka hukum yang ada. “Mekanisme untuk mendukung transaksi ini sudah tersedia, dan kami percaya ini adalah peluang besar untuk meningkatkan daya tarik Thailand di pasar global,” kata Pichai, Jumat (10/1).

    Strategi modern untuk pariwisata yang kompetitif

    Pilot project ini dirancang untuk memberikan pengalaman transaksi tanpa hambatan bagi wisatawan. Sebelum melakukan transaksi, pengunjung diwajibkan mendaftarkan aset kripto mereka melalui platform resmi di Thailand dan menjalani proses verifikasi identitas. Sistem ini akan memastikan kepatuhan terhadap regulasi lokal sambil memberikan kemudahan bagi pengguna.

    Proses transaksi dilakukan dengan mengonversi mata uang digital ke baht Thailand melalui rumah kliring, sehingga para pedagang tidak perlu khawatir tentang fluktuasi nilai mata uang kripto. “Dengan pendekatan ini, kami tidak hanya membantu wisatawan, tetapi juga pedagang lokal yang ingin beradaptasi dengan ekonomi digital,” tambah Pichai.

    Langkah Thailand ini sejalan dengan tren global yang menunjukkan peningkatan penggunaan mata uang digital. Bitcoin, sebagai salah satu mata uang kripto paling populer, telah mencapai kapitalisasi pasar lebih dari US$2 triliun dan semakin diterima di berbagai negara. Di sektor pariwisata, penerapan pembayaran digital seperti ini dapat memberikan solusi untuk transaksi besar seperti pembelian properti, yang sering menjadi kendala bagi ekspatriat.

    Menurut laporan dari Statista, pasar kripto global diproyeksikan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 12.8% hingga 2027. Hal ini menunjukkan potensi besar untuk Thailand dalam menarik wisatawan yang sudah terbiasa dengan teknologi ini.

    Jika berhasil, proyek ini bisa menjadi batu loncatan bagi adopsi lebih luas mata uang kripto di Thailand, mencakup sektor lain seperti perdagangan ritel dan properti.

    Dampak pada pariwisata dan ekonomi lokal

    Di balik inovasi ini, ada visi untuk memperkuat sektor pariwisata Thailand, yang merupakan salah satu tulang punggung perekonomian negara. Menurut data dari Tourism Authority of Thailand (TAT), pariwisata menyumbang sekitar 11% dari PDB negara. Dengan langkah ini, Thailand berharap dapat menarik wisatawan milenial dan generasi Z yang lebih nyaman menggunakan teknologi modern.

    “Inisiatif ini menunjukkan komitmen kami untuk memanfaatkan teknologi terkini demi mendukung pertumbuhan ekonomi. Phuket adalah awal dari transformasi ini, dan kami optimis terhadap hasilnya,” ujar Pichai.

    Jika proyek ini sukses, Thailand berpotensi menjadi salah satu pelopor di Asia Tenggara dalam adopsi mata uang digital untuk sektor pariwisata. Dunia sedang mengawasi, dan Thailand tampaknya siap untuk memimpin. ■

    Comments are closed.