Alipay terus memperkuat posisinya sebagai ‘super app’ melalui inovasi teknologi kecerdasan buatan yang mengubah cara hidup penggunanya. Dengan lebih dari satu miliar pengguna, Alipay, aplikasi pembayaran digital milik raksasa fintech Ant Group, kini semakin menegaskan diri sebagai pusat gaya hidup digital di Tiongkok.
Terobosan terbarunya, fitur pencarian gambar berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama “Tanyixia” (arti harfiahnya: “coba cari sedikit”), bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga langkah strategis untuk bersaing ketat dengan Tencent’s WeChat dalam mempertahankan dominasi sebagai super app pilihan masyarakat.
Diumumkan pada Senin (30/12), fitur “Tanyixia” memungkinkan pengguna mengunggah atau memindai gambar untuk mendapatkan informasi tentang berbagai topik, mulai dari tanaman, hewan, makanan, hingga karakter kartun. Selain itu, fitur ini dapat menerjemahkan menu atau instruksi obat. Dalam waktu kurang dari 24 jam sejak peluncurannya, lebih dari 20,000 pengguna telah mencoba fitur ini, menurut data internal Alipay.
“Teknologi ini bertujuan untuk mempermudah hidup pengguna kami dan memperkuat hubungan mereka dengan aplikasi kami,” kata salah satu perwakilan Ant Group seperti dikutip South China Morning Post.
Langkah ini semakin memperkuat posisi Alipay sebagai aplikasi multifungsi yang melampaui sekadar alat pembayaran digital. Dimulai 20 tahun lalu sebagai layanan pembayaran untuk Taobao—platform belanja daring milik Alibaba Group—Alipay kini telah berevolusi menjadi platform gaya hidup digital yang mencakup pembayaran, layanan keuangan, reservasi perjalanan, hingga kebutuhan sehari-hari.
Persaingan dengan WeChat
Langkah strategis ini juga menegaskan bagaimana platform pembayaran digital kini berlomba-lomba meningkatkan basis pelanggan di era kecerdasan buatan. Rival utama Alipay, WeChat milik Tencent, telah lama dikenal sebagai super app dengan fitur serupa, termasuk pencarian berbasis gambar dan integrasi layanan yang luas.
Namun, Alipay tampaknya lebih fokus pada inovasi teknologi untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Dengan integrasi AI, aplikasi ini memberikan nilai tambah yang membedakannya dari kompetitor. Misalnya, kemampuan menerjemahkan menu makanan atau memindai informasi medis dapat menjadi daya tarik khusus bagi wisatawan atau pengguna yang mencari efisiensi dalam kehidupan sehari-hari.
AI dan masa depan super app
Dalam beberapa tahun terakhir, peran kecerdasan buatan dalam aplikasi mobile semakin signifikan. Menurut laporan McKinsey & Company tahun 2024, sekitar 75% pengguna aplikasi di Tiongkok menyatakan bahwa fitur berbasis AI, seperti pencarian gambar atau rekomendasi personal, meningkatkan loyalitas mereka terhadap aplikasi tersebut.
Alipay juga tidak main-main dalam mengembangkan AI mereka. Ant Group, sebagai induk perusahaan, telah berinvestasi besar dalam penelitian dan pengembangan teknologi mutakhir, termasuk pemrosesan bahasa alami dan pengenalan gambar.
“Inovasi ini adalah bagian dari misi kami untuk membuat teknologi lebih inklusif dan dapat diakses oleh semua orang,” ujar perwakilan Ant Group dalam konferensi pers.
Bagi pengguna, fitur baru ini menawarkan kemudahan dan efisiensi yang nyata. Dengan hanya memindai gambar, pengguna dapat langsung memperoleh informasi tanpa perlu mengetik atau mencari manual. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga memberikan pengalaman pengguna yang lebih mulus.
Selain itu, dengan semakin banyaknya data yang diolah oleh AI, fitur ini diharapkan semakin canggih, memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan lebih banyak tugas sehari-hari melalui satu aplikasi.
Persaingan kian ketat
WeChat mungkin telah memimpin lebih dulu, tetapi inovasi Alipay menunjukkan bahwa persaingan dalam dunia super app masih jauh dari selesai. Dengan lebih banyak fitur berbasis AI yang direncanakan, Alipay siap memperkuat dominasinya di pasar Tiongkok dan bahkan memperluas kehadirannya secara global.
Dengan langkah ini, jelas bahwa era AI telah membuka babak baru dalam dunia aplikasi mobile. Dalam persaingan antara Alipay dan WeChat, pengguna adalah pemenang sesungguhnya. ■
Foto: South China Morning Post.