Di tengah era digital yang terus berkembang pesat, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mengambil langkah strategis dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengoptimalkan kinerja sumber daya manusia (SDM) mereka. Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi “One of Home of Indonesia’s Best Talent” dan memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar KPR nasional.
Melalui penerapan AI, BTN tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih adaptif dan inovatif. Inisiatif ini melibatkan penggunaan chatbot, sistem manajemen SDM berbasis AI, hingga integrasi teknologi cloud untuk mendukung pengembangan karier karyawan. BTN menunjukkan komitmennya dalam membangun SDM berkualitas tinggi yang siap menghadapi tantangan industri perbankan di masa depan.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus berinovasi dalam menghadapi tantangan industri perbankan digital dengan fokus pada pengembangan sumber daya manusia (SDM). Mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam berbagai aspek manajemen SDM, BTN menjadikan transformasi digital sebagai pilar utama untuk menciptakan karyawan yang kompeten, inovatif, dan siap menghadapi masa depan.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan bahwa penerapan AI memberikan dampak besar bagi peningkatan kualitas SDM BTN. “Teknologi tidak hanya membantu BTN menjadi lebih efisien, tetapi juga mempersiapkan para BTNers untuk menghadapi tantangan di masa depan. Kami melihat bahwa teknologi AI akan membantu BTNers beradaptasi dan mengurangi risiko internal,” ujarnya.
Integrasi AI dalam Proses Kerja BTNers
Salah satu terobosan signifikan adalah penerapan chatbot berbasis AI yang mempermudah pekerjaan harian para karyawan BTN, yang dikenal sebagai BTNers. Dengan chatbot ini, BTNers dapat mengakses informasi kebijakan internal, menyelesaikan proses administratif, hingga memahami produk perbankan dengan lebih cepat.
Direktur IT BTN, Andi Nirwoto, menambahkan bahwa integrasi AI di BTN juga mencakup Generative AI Assistant dalam sistem Human Capital Management. Teknologi ini memungkinkan proses seperti pembuatan job posting, evaluasi kinerja, hingga rencana pengembangan karier dilakukan secara otomatis dan efisien. “Dengan teknologi ini, BTNers dapat lebih fokus pada tugas-tugas strategis, sementara pekerjaan administratif menjadi lebih ringan,” ungkapnya.
Sebelumnya, BTN telah menginisiasi sistem berbasis cloud bernama BTN Best, yang mengelola seluruh siklus SDM dari rekrutmen hingga masa pensiun. Inovasi ini menandai langkah awal BTN dalam menciptakan sistem human capital berbasis teknologi yang progresif dan terintegrasi.
Menurut Nixon, transformasi ini tidak hanya bermanfaat bagi efisiensi internal perusahaan tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi karyawan. “Kualitas SDM yang meningkat akan menjadi aset besar bagi BTN untuk terus bersaing di industri perbankan yang semakin kompetitif,” ujarnya.
AI dan tantangan industri perbankan
BTN melihat penerapan AI sebagai solusi jangka panjang untuk menghadapi tantangan industri perbankan, seperti kebutuhan akan efisiensi operasional, peningkatan layanan pelanggan, dan pengelolaan risiko yang lebih baik. Dalam laporan World Economic Forum 2023, penggunaan AI di sektor perbankan global diproyeksikan meningkat hingga 70% dalam lima tahun ke depan, menjadikan langkah BTN selaras dengan tren global.
Dengan total aset sebesar Rp375 triliun (per Desember 2024) dan posisi strategis sebagai pemimpin pasar KPR, BTN menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata pada transformasi digital di Indonesia. ■