
Dalam upaya memperkuat perlindungan terhadap penipuan, Visa, salah satu perusahaan pembayaran terbesar di dunia, resmi menyelesaikan akuisisi Featurespace, perusahaan asal Cambridge, Inggris, yang dikenal dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) real-time untuk perlindungan pembayaran. Langkah ini menandai tonggak penting dalam pengembangan solusi keamanan pembayaran global, memberikan lapisan perlindungan ekstra di tengah meningkatnya ancaman kejahatan siber.
Featurespace, yang didirikan pada 2008, telah menjadi pionir dalam teknologi pendeteksian penipuan dan pemeringkatan risiko berbasis AI. Dengan portofolio mencakup lebih dari 100.000 klien bisnis, seperti HSBC, NatWest, Worldpay, hingga Danske Bank, teknologi Featurespace membantu melindungi 500 juta konsumen di seluruh dunia dan memproses lebih dari 100 miliar transaksi pembayaran setiap tahunnya.
Kini, teknologi canggih ini akan diintegrasikan ke dalam unit bisnis Risk and Identity Solutions milik Visa. Hal ini memungkinkan Visa menawarkan kemampuan deteksi penipuan secara real-time tanpa mengganggu pengalaman pengguna, sebuah kombinasi yang sering menjadi tantangan besar di industri keuangan.
Dalam wawancaranya, Antony Cahill, Presiden Value-Added Services di Visa, mengatakan, “Kami sangat senang menyambut Featurespace ke dalam keluarga Visa. Kedua perusahaan kami berada di garis depan dalam memanfaatkan AI untuk menyelesaikan tantangan yang sudah lama dihadapi industri pembayaran. Bersama, kami akan menghadirkan kombinasi teknologi mutakhir dan keahlian industri untuk membantu klien kami terus tumbuh di tengah lanskap ancaman yang semakin kompleks.”
Pernyataan ini menggambarkan urgensi yang dirasakan industri keuangan dalam menghadapi serangan siber yang semakin canggih. Laporan dari Cybersecurity Ventures memprediksi bahwa biaya global akibat kejahatan siber akan mencapai US$10,5 triliun pada tahun 2025. Sementara itu, studi dari McKinsey menunjukkan bahwa penggunaan AI dalam deteksi penipuan dapat mengurangi risiko kerugian hingga 30%.
Dave Excell, Pendiri Featurespace, menambahkan, “Kami mengembangkan inovasi ini untuk membantu mengatasi kasus penipuan paling kompleks. Sebagai bagian dari Visa, kami dapat menetapkan standar baru dalam pencegahan penipuan berbasis AI dan mengintegrasikan solusi kami ke dalam berbagai produk dan layanan yang akan membantu menjadikan dunia tempat yang lebih aman untuk bertransaksi.”
Dengan meningkatnya popularitas transaksi digital, ancaman seperti penipuan berbasis AI dan serangan phishing semakin sering terjadi. Langkah akuisisi ini menjadi bukti nyata komitmen Visa untuk memimpin dalam menyediakan solusi keamanan terbaik bagi pelanggannya.
Integrasi ini tidak hanya membawa manfaat bagi pelanggan Visa, tetapi juga memberikan peluang bagi bisnis kecil hingga besar untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap sistem pembayaran mereka. Dengan menggandeng teknologi Featurespace, Visa diharapkan dapat memperluas penggunaan kasus pencegahan penipuan, mulai dari e-commerce hingga pembayaran lintas batas.
Langkah strategis ini menunjukkan bagaimana kemitraan antara dua perusahaan besar dapat menciptakan dampak signifikan di industri pembayaran global. Ketika teknologi dan keahlian bersatu, hasilnya adalah standar baru dalam keamanan pembayaran, melindungi konsumen dan bisnis dari ancaman yang terus berkembang. ■