AC Ventures dan PwC Indonesia luncurkan panduan keamanan siber untuk startup

- 28 November 2024 - 16:02

Ketika ancaman siber semakin kompleks dan biaya pelanggaran data terus melonjak, startup kini menghadapi tantangan terbesar dalam menjaga keamanan digital mereka. AC Ventures dan PwC Indonesia merespons dengan meluncurkan ‘Cybersecurity Playbook for Startups,’ panduan komprehensif yang siap menjadi alat penting bagi para founder untuk melindungi bisnis mereka dari risiko dunia maya.

Di tengah lanskap digital yang terus berubah, keamanan siber menjadi perhatian utama, terutama bagi startup dan perusahaan yang sedang berkembang. Berdasarkan laporan terbaru PwC, pelanggaran data tunggal dapat menyebabkan kerugian lebih dari US$ 1 juta—angka yang mencengangkan namun mencerminkan realitas ancaman siber saat ini. Sebagai respon, AC Ventures dan PwC Indonesia meluncurkan “Cybersecurity Playbook for Startups,” sebuah panduan praktis yang dirancang untuk membantu perusahaan rintisan memperkuat pertahanan mereka.

Panduan ini hadir di saat yang tepat, mengingat meningkatnya kerentanan akibat teknologi canggih seperti generative AI (GenAI), cloud computing, dan quantum computing. Berdasarkan survei PwC, sebanyak 36% perusahaan melaporkan biaya lebih dari US$ 1 juta akibat pelanggaran data, meningkat signifikan dari tahun lalu yang hanya 27%. Tren ini juga mendorong hampir separuh direktur perusahaan untuk menjadikan keamanan siber sebagai prioritas dalam manajemen risiko.

Subianto, Chief Digital and Technology Officer PwC Indonesia, menekankan pentingnya ketahanan siber dalam dunia bisnis modern. “Seiring meningkatnya pelanggaran data yang lebih mahal, organisasi perlu lebih memperhatikan ketahanan siber dan memasukkan inisiatif ini ke dalam strategi utama mereka. Di Indonesia, hanya 27% organisasi yang secara rutin mengantisipasi risiko siber masa depan, dan hanya 15% yang mengalokasikan anggaran siber mereka untuk menangani risiko utama perusahaan,” katanya.

Panduan ini tidak hanya memberikan wawasan mengenai ancaman terkini seperti ransomware, hack-and-leak, dan pelanggaran cloud, tetapi juga menawarkan langkah-langkah konkret yang dapat langsung diterapkan. Dari pemahaman mendalam tentang ancaman siber hingga strategi mitigasi, panduan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan praktis para founder startup.

Keunggulan lain dari panduan ini adalah pendekatan berbasis teknologi mutakhir seperti GenAI untuk meningkatkan deteksi ancaman, analisis intelijen, dan respons adaptif. Panduan ini juga menyoroti pentingnya prinsip “CIA” (Confidentiality, Integrity, Availability) sebagai landasan utama dalam menjaga keamanan aset digital.

Pandu Sjahrir, Founding Partner AC Ventures, menyampaikan visinya terkait panduan ini: “Dengan kemajuan besar dalam teknologi digital, terutama GenAI, muncul pula kerentanannya yang dapat mengancam inti dari perusahaan yang sedang berkembang. Melalui sumber daya ini dan lainnya, kami bertujuan untuk memberdayakan perusahaan dengan pengetahuan untuk tidak hanya bertahan dari potensi serangan siber tetapi juga membangun fondasi keamanan yang dapat berkembang seiring dengan pertumbuhannya.”

Dengan semakin canggihnya ancaman digital, panduan ini merupakan langkah strategis yang diperlukan startup untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang di ekosistem yang penuh risiko. Panduan ini dapat diunduh melalui tautan berikut: Cybersecurity Playbook for Startups. ■

Comments are closed.