Kemitraan antara Indonesia dan Nvidia, raksasa teknologi asal Amerika Serikat, digadang-gadang akan menjadi katalisator percepatan transformasi digital di Tanah Air. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam mendorong pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang akan membuka peluang baru bagi berbagai sektor industri di Indonesia.
Pada acara Indonesia AI Day yang berlangsung di Jakarta, Kamis (13/11), Meutya mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan Nvidia akan memainkan peran krusial dalam meningkatkan infrastruktur AI di Indonesia. Menurutnya, langkah ini juga merupakan bagian dari upaya strategis untuk membangun ekosistem teknologi yang lebih kuat dan mempercepat adopsi teknologi AI di berbagai sektor.
“Kemitraan dengan Nvidia dapat berperan penting dalam meningkatkan infrastruktur AI Indonesia, mendukung ambisi kami dalam transformasi digital dan meningkatkan kemampuan teknologi lokal,” ujar Meutya Hafid.
Salah satu poin menarik dari kemitraan ini adalah komitmen Nvidia untuk bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi Indosat dalam membangun pusat pengembangan AI tidak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga hingga ke Papua.
Pusat pengembangan ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada Januari 2025 dan menjadi wadah bagi pengembangan talenta digital lokal, terutama di wilayah yang selama ini kurang terjangkau oleh teknologi canggih.
Meutya menilai rencana ini sebagai langkah maju yang signifikan dalam mengintegrasikan berbagai wilayah Indonesia ke dalam ekosistem digital nasional.
“Saya percaya itu sangat berarti bagi kami, terutama anak-anak muda di Indonesia, yang memberi kami keyakinan bahwa Indonesia dipandang sebagai salah satu pemain global yang mungkin dalam industri AI,” tambahnya.
Presiden Prabowo video call langsung Jensen Huang
Menariknya, di sela-sela acara tersebut, Presiden Prabowo Subianto melakukan video call langsung dengan CEO Nvidia, Jensen Huang. Dalam percakapan itu, Prabowo menekankan pentingnya peran Nvidia dalam mendorong transformasi digital di Indonesia dan mengapresiasi perhatian Huang terhadap upaya Indonesia dalam memajukan teknologi.
“Saya ingin Anda sebagai peserta penting di masa depan kita, dan saya menyadari pengaruh AI yang luar biasa dan semua kemungkinan yang dipelajari,” kata Prabowo.
Panggilan telepon ini dilakukan saat Huang tengah berdiskusi dengan Menteri BUMN Erick Thohir dan CEO GoTo Patrick Walujo. Huang memulai percakapan dengan menyampaikan belasungkawa atas korban bencana erupsi Gunung Lewotobi di NTT dan menegaskan komitmen Nvidia untuk mendukung Indonesia dalam pengembangan teknologi AI di berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga layanan kesehatan.
“Terima kasih, Presiden, dan terima kasih atas kesempatan besar untuk bermitra dengan Indonesia. Anda dapat mengandalkan Nvidia dan semua teman kami di sini serta semua perusahaan teknologi yang bekerja sama dengan kami di sini untuk membantu memajukan kecerdasan buatan dan memberi manfaat bagi masyarakat di Indonesia,” demikian Huang.
Indonesia, dengan potensi pasar digital yang besar, kini semakin serius memanfaatkan teknologi AI sebagai bagian dari strategi nasional untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mempercepat transformasi digital.
Berdasarkan laporan McKinsey, potensi kontribusi AI terhadap PDB Indonesia bisa mencapai US$366 miliar pada 2030 jika adopsi teknologi dilakukan secara masif dan efektif.
Kerja sama dengan Nvidia ini dinilai sebagai langkah tepat, mengingat perusahaan tersebut adalah pemimpin global dalam teknologi GPU dan komputasi AI. Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri AI di kawasan Asia Tenggara. ■