Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengajak kalangan bisnis dan pemerintahan untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam mendorong kemajuan bangsa.
“Inovasi teknologi saat ini membuka peluang bagi Indonesia mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa. Artificial Intelligence menjadi salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong kemajuan bangsa kita,” ungkapnya saat memberikan Pidato Kunci dalam Seminar Penerapan AI pada Industri dan Pemerintahan di Bali, Sabtu (15/6) secara daring dari Jakarta Selatan.
Menurut Menteri Budi Arie, besaran potensi AI dapat dilihat dari kontribusinya bagi PDB Global yang mencapai US$13 Triliun pada tahun 2030.
“Dimana US$1 triliunnya dikuasai ASEAN. Indonesia berada pada peringkat ke-4 dalam indeks kesiapan integrasi ai pada layanan publik, dengan estimasi kontribusi AI bagi PDB sebesar US$366 Miliar di 2030,” katanya.
Mengutip hasil survei dari McKinsey Global Tahun 2023, Menkominfo menyatakan 79% responden telah terekspos dengan teknologi AI Generatif. “55% perusahaan global juga telah menggunakan AI pada bisnis mereka, mulai dari sektor layanan kesehatan, manufaktur, ataupun pendidikan,” ujarnya.
Menteri Budi Arie juga mengungkap adanya potensi teknologi AI menggeser kebutuhan skill dan jenis pekerjaan.
“Kondisi ini terlihat dari proyeksi hilangnya 83 juta pekerjaan dan kemunculan 69 juta pekerjaan baru akibat AI dan Machine Learning, serta kebutuhan literasi teknologi yang semakin krusial,” tandasnya.
Oleh karena itu, Menkominfo mendorong semua terus membangun keterampilan AI dan kemampuan berpikir kritis.
“Baik melalui pelatihan keterampilan, maupun melalui platform pembelajaran online, workshop, dan kolaborasi antara lembaga pendidikan dan industri,” ungkapnya. ■