PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin), bagian dari holding BUMN Danareksa mengungkapkan, dalam merespons tren transaksi keuangan yang kian mengarah ke platform mobile dan digital, Jalin secara bertahap akan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Direktur Utama Jalin Ario Tejo Bayu Aji dalam diskusi panel Economic Outlook 2024 dengan topik seputar sektor teknologi yang digelar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta pekan ini mengatakan, hingga Desember 2023, transaksi QRIS mencapai Rp225 triliun dengan total merchant sebanyak 30,41 Juta.
“Hal ini menunjukkan bahwa layanan keuangan digital terus bertumbuh di kalangan masyarakat. Penggunaan AI dan machine learning akan membantu Jalin dalam memberikan insight berupa predictive analysis kepada industri perbankan, fintech, serta pemerintah melalui Kementerian terkait dalam menentukan keputusan strategis agar terjadi efisiensi di dalamnya,’’ ujarnya.
Ario mengatakan, sebagai perusahaan penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran, fokus Jalin tidak hanya memperluas penetrasi di ranah digital, tetapi juga memperhatikan kebutuhan akan pengelolaan uang tunai yang masih menjadi kebutuhan bagi sebagian besar masyarakat.
“Jalin hadir dengan amanat dari pemerintah untuk menghubungkan masyarakat dengan ekosistem finansial dan non finansial, sesuai visi kami menjadi National Digital Highway. Kami juga melihat, sinergi yang baik antara perusahaan-perusahaan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP), Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP), dan Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) akan dapat memperluas akseptasi layanan keuangan digital seperti QRIS, sembari tetap memaksimalkan peredaran uang tunai yang ada di masyarakat,” tambah Ario.
Sebagai informasi, PT Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) merupakan perusahaan pengelola integrasi jaringan ATM BUMN terbesar yang tersebar di seluruh Indonesia melalui merek ATM Link. Sebagai perusahaan pemroses pembayaran (switching), Jalin mengelola jaringan “LINK” untuk menghubungkan layanan pembayaran transaksional seperti di mesin ATM & CRM, Debit, dan QRIS baik Domestik dan Cross-border.
Berdiri pada tahun 2016 dari inisiatif bersama Kementerian BUMN, Himbara (BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Jalin telah memegang peranan dalam mendorong inovasi sektor pembayaran. Pada tahun 2019, kepemilikan mayoritas saham Jalin berpindah ke PT Danareksa (Persero). Saat ini, Jalin memiliki lebih dari 40 member yang berasal dari sektor bank dan fintech di Indonesia. ■