Cloud computing di Indonesia diprediksi naik sebesar US$186,48 juta!

- 25 Mei 2023 - 08:00

digitalbank.id – Menurut data International Data Corporation (IDC) cloud computing di Indonesia dalam kurun dua tahun terakhir diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar US$186,48 juta. Bahkan menurut BCG, Indonesia menjadi salah satu negara di kawasan Asia Pasifik yang mengalami pertumbuhan pasar public cloud tercepat. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan CAGR (Compound Annual Growth Rate) dari 200 juta US Dollar pada 2018 menjadi 800 juta US Dollar pada 2023.

“Ke depannya, industri TI di Indonesia akan semakin berkembang pesat. Ditambah posisi Indonesia yang diuntungkan dengan kondisi demografis yang merupakan pasar yang luar biasa bagi industri TI. Melihat besarnya potensi tersebut kedepannya Perseroan dapat menjadi salah satu leading company yang patut diperhitungkan baik di tingkat nasional maupun global,” ujar Direktur Utama PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT) Kresna Adiprawira dalam Paparan Publik usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST), di Jakarta, Rabu (24/5/2023).

PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT), atau Elitery, adalah perusahaan penyedia layanan managed service di bidang teknologi informasi, khususnya teknologi pusat data virtual (cloud), optimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di Indonesia. Hal ini yang membuat Elitery yakin bahwa kinerja Perseroan akan mengalami peningkatan pada tahun ini dibandingkan dengan realisasi tahun 2022.

Perseroan mematok laba bersih tahun berjalan mencapai Rp 21 miliar di 2023 ini atau tumbuh signifikan hingga 110% dari realisasi laba bersih tahun 2022 sebesar Rp 9,64 miliar. Sementara pendapatan usaha tahun ini ditargetkan menjadi Rp 248 miliar, naik 39% dari realisasi pendapatan tahun 2022 yakni Rp 178,62 miliar.

Selanjutnya Kresna Adiprawira mengatakan, performa bisnis tahun 2022 memberikan sinyal positif terhadap prospek usaha yang dijalani Perseroan. Dengan sejumlah katalis pendukung, seperti diantaranya pertumbuhan cloud computing (komputasi awan) yang kini telah menjadi tren utama dalam bidang teknologi informasi di Indonesia.

Kresna menilai pertumbuhan ekonomi digital yang pesat, ditambah jumlah populasi Indonesia yang mencapai 275 juta jiwa, terbesar di Asia Tenggara, merupakan suatu potensi besar bagi industri data center di Indonesia.

“Mengacu pada riset Google, Temasek, dan Bain & Company dalam laporan e-Conomy SEA 2022, nilai ekonomi digital Indonesia berdasarkan gross merchandise value (GMV) diperkirakan tembus US$ 77 miliar di 2022, naik 22% dari 2021,” imbuhnya.

Kresna juga mengatakan bahwa “Perseroan juga terus meningkatkan target pendapatan, perolehan kontrak baru, dan kinerja keuangan Perseroan di tahun 2023 serta strategi lainnya yang akan dilakukan dalam menghadapi peluang di masa datang. Strategi untuk ekspansi bisnis juga akan dilakukan di tahun 2023 dengan analisis yang fundamental mengenai kesesuaian peluang tersebut terhadap kompetensi dan kapasitas Perseroan saat ini.”

Dalam kesempatan tersebut, Audy Satria Wardhana , Direktur Keuangan ELIT, menjelaskan kinerja Keuangan Perseroan Q1-2023. Ia mengatakan target kinerja tahun ini sudah on-track. Pada kuartal I-2023, ELIT mencatatkan laba bersih tahun berjalan Rp 3,82 miliar, naik 31% dari periode yang sama tahun lalu Rp 2,91 miliar. Pencapaian laba bersih ini seiring dengan peningkatan pendapatan yang meroket hingga 91% menjadi Rp 65,24 miliar, jika dibandingkan dari periode Maret 2022 yaitu sebesar Rp 34,13 miliar. Sedangkan, aset ELIT tercatat tumbuh manjadi sebesar Rp 221,60 miliar dibanding akhir Desember 2022 sebesar Rp 119,73 miliar atau sekitar 85%. Sementara itu, total kewajiban ELIT mencapai Rp 107,71 miliar dan ekuitas Rp 113,88 miliar.

“Dengan demikian dari sisi rasio utang terhadap ekuitas kami masih di level yang terkendali, tingkat debt to equity ratio [DER] hanya 0,95 kali,” kata Audy.

Pada RUPST (24/5/2023) pemegang saham menyetujui usulan pembagian dividen final tahun buku 2022 sebesar Rp 3,5 per saham atau sekitar 73,76% dari laba bersihatau atau setara Rp 7,1 miliar.

“Pembagian dividen ini untuk memberikan value kepada para shareholders Elitery. Karena itu, keuntungannya juga dikembalikan kepada shareholders melalui setoran dividen, sedangkan sisa keuntungan bersih akan ditambahkan pada laba ditahan guna mendukung bisnis kami untuk siap berlari lebih jauh lagi di tahun 2023,” tegas Kresna.  ■

Comments are closed.