digitalbank.id – SEPERTI yang diprediksi oleh beberapa bankir, peristiwa lumpuhnya layanan transaksi di Bank BSI pasti harus ada yang bertanggungjawab yang berakibat perombakan jajaran manajemen yang terkait.
Benar saja, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI memutuskan untuk merombak jajaran pengurusnya. Hal ini imbas dari layanan yang sempat bermasalah. Dua direktur BSI pun dicopot.
Direktur BSI yang dicopot adalah Direktur Teknologi Informasi (TI) Achmad Syafii dan Direktur Manajemen Risiko Tiwul Widyastuti.
Selain agenda perubahan pengurus perseroan, mata acara rapat lain, yakni persetujuan laporan tahunan dan laporan tugas pengawasan dewan komisaris serta pengesahan laporan keuangan BSI untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
Lalu, persetujuan penggunaan laba bersih emiten berkode BRIS tersebut untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022. Persetujuan penunjukan kantor akuntan publik dan akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada 31 Desember 2023.
Kemudian, penetapan tantiem bagi anggota direksi dan dewan komisaris perseroan, serta bonus bagi anggota dewan pengawas syariah untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022, serta penetapan gaji anggota direksi dan honorarium anggota dewan komisaris dan dewan pengawas syariah, termasuk pemberian fasilitas, benefit dan/atau tunjangan lainnya untuk tahun buku 2023.
Tak ketinggalan, laporan realisasi penggunaan dana hasil penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu I (PMHMETD I) BRIS tahun 2022, serta persetujuan rencana aksi (recovery plan) BRIS. ■