digitalbank.id – KOMPETISI perusahaan cloud di Indonesia akan semakin marak. Pasalnya, Financial Wealth Group dibawah payung salah satu anak perusahaannya yaitu PT Rich Communications meluncurkan brand baru dunia cloud (teknologi komputasi awan) yang dinamai RI Cloud, Republic of Indonesia Cloud. Sebagai informasi, saat ini bisnis cloud didominasi para pemain global seperti Google Cloud, Alibaba Cloud (AWS), Amazon Cloud, Azure dari Microsoft, dan beberapa pemain lokal diantaranya Telkomtelstra, Lintasarta, dan Telkomsigma.
RI Cloud masuk ke pasar cloud di Indonesia dengan menggandeng Australian Premium Cloud Player yaitu RackCorp – pemain dunia yang menguasai pasar cloud di Australia dan Asia. “Kami melihat potensi kebutuhan cloud services provider sangat besar di Indonesia dan negara kita sangat membutuhkan layanan komputasi awan mengingat Indonesia adalah negara besar yang memiliki pengguna internet sekitar 200 – 210 juta tersebar luas di Indonesia,” papar Meity Anita, CEO RI Cloud di Jakarta baru-baru ini.
Mengapa Indonesia membutuhkan layanan komputasi awan, masih menurut Meity, karena adopsi cloud computing di seluruh dunia diproyeksikan bisa meningkat 100% di tahun 2022. Rentetan Covid-19 dan kebutuhan cloud itu sendiri demikian besar untuk memfasilitasi dunia usaha maupun digital life style yang berkembang saat ini.
Lebih lanjut Meity menjelaskan, digitalisasi telah membentuk digital ekonomi yang prosesnya telah menghasilkan efisiensi biaya dalam berbagai aspek. “Produktifitas pun meningkat tajam, sehingga terjadi saving energy, saving cost dan speed benefit yang luar biasa serta mampu mendongkrak pemulihan sekaligus peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tegas Meity yang juga merangkap jabatan sebagai CEO Financial Wealth Group.
Sementara itu Stephen Dendtler, Co-founder and CTO RackCorp Australia meyakini bahwa pengalaman RackCorp Australia di dunia cloud selama kurang lebih 20 tahun, dapat bersinergi strategis dengan Financial Wealth Group dalam hal ini PT Rich Communications, sehingga pihaknya mampu menghadirkan cloud services yang andal untuk kebutuhan Republik Indonesia dengan lahirnya RI Cloud (Republic of Indonesia Cloud).
Business Director RI Cloud, Victor Pangkerego menambahkan bahwa persaingan pasar cloud computing di Indonesia semakin menarik. Sejumlah Cloud Provider Global berlomba meluncurkan berbagai inovasi teknologi terkait cloud computing.
RI Cloud masuk ke Indonesia dengan melakukan inovasi dan diikuti investasi termasuk menyediakan dedicated server bagi lembaga pemerintahan/institusi/korporasi yang membutuhkan cloud dengan kapasitas besar yang menjadi target utama RI Cloud. “Adapun target kedua RI Cloud adalah merangkul UKM Indonesia agar digitalisasi UKM Indonesia mampu menjadi lokomotif pemulihan ekonomi Indonesia melalui penguatan ekonomi digital,” ucap Victor.
RI Cloud optimis bahwa pertumbuhan ekonomi digital terutama digital ekonomi millennial akan menjadi pilar utama dalam menggiring ekonomi Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Apalagi tambah Meity, pemerintah sedang berupaya mempercepat pembangunan Pusat Data Nasional berbasis cloud demi mendukung digitalisasi layanan pemerintahan (e-government). “Pasatinya, Pemerintah akan menjadikan berbagai kebijakan publik ke depan berlandaskan data atau data driven,” tegasnya.
Menurut RI Cloud, Indonesia membutuhkan teknologi komputasi awan (cloud service) sangat besar. Untuk pemerintah saja, saat ini dalam rangka e-government telah menggunakan 2.700 pusat data dan server. Dari jumlah ini hanya sekitar 3 persen saja yang berbasis cloud, sementara Pemerintah sendiri telah menargetkan Pusat Data Nasional Berbasis Cloud pertama di Indonesia siap beroperasi pada 2024.(SAF)