digitalbank.id – Menjawab kemajuan zaman sekaligus untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berinovasi untuk memberikan pelayanan terbaik dan prima sesuai kebutuhan nasabah, termasuk informasi mengenai valas.
Menurut Senior Executive Vice President (SEVP) Treasury & Global Services BRI Achmad Royadi, pertumbuhan yang tinggi pada tabungan valas ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap mata uang asing, baik yang sifatnya transaksional maupun investasi/simpanan memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
BRI, kata dia, terus berinovasi untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut dengan menghadirkan fiturnya bernama Konversi Valas di financial apps BRImo. Nasabah BRI dapat melakukan aktivitas penukaran mata uang (rupiah-to-valas, valas-to-rupiah, hingga valas-to-valas) hanya melalui genggaman tangan di manapun dengan kurs real-time yang sangat menarik.
Baca juga: Dirut BRI Sunarso tegaskan komitmen dorong inklusi keuangan di forum WEF 2022
“Hadirnya fitur konversi valas pada aplikasi BRImo ini diharapkan menjadi solusi bagi nasabah setia BRI, terutama nasabah individu, yang memiliki kebutuhan valas dalam jumlah tertentu namun terhalang untuk mengunjungi unit kerja BRI,” katanya pekan ini.
Mudahnya transaksi konversi valas bagi nasabah juga didukung dengan waktu transaksi yang memberikan fleksibilitas tinggi di tengah kesibukan nasabah. Transaksi konversi valas pada aplikasi BRImo dapat dilakukan setiap hari termasuk hari libur.
Diketahui, fitur konversi valas BRImo telah mencatatkan transaksi sebesar Rp105 miliar. Melalui fitur ini, nasabah dapat melakukan penukaran valas dengan minimal amount yang sangat rendah, yaitu Rp200.000 /transaksi dan dapat dilakukan untuk 11 mata uang yang tersedia.
Lebih lanjut dia mengatakan, langkah itu menjadi bagian transformasi BRI dalam memberikan kemudahan nasabah untuk bertransaksi dengan user interface dan user experience terbaru.
Baca juga: Minat berwisata kembali tumbuh, BRI gandeng Traveloka gelar BRI Online Travel Fair
Seperti diketahui, perkembangan teknologi yang semakin pesat telah melahirkan berbagai kemudahan, mulai dari belanja online, pembayaran biaya pendidikan, hingga pembayaran tagihan bulanan yang dapat diakses dengan mudah melalui smartphone. Hal ini termasuk kebutuhan untuk melakukan konversi valas guna mendukung aktivitas pengiriman dana (remitansi).
Pesatnya pertumbuhan aktivitas remitansi terlihat dari data Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), yakni jumlah volume remitansi lintas negara (outgoing remittance) mencapai US$2,74 miliar pada 2021. Selain itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp7.238,2 triliun, atau tumbuh 10,4 persen (yoy) di mana pertumbuhan yang signifikan terjadi pada instrumen tabungan, khususnya valuta asing (valas). (HAN)