digitalbank.id – METAVERSE bukanlah sesuatu yang ideal, masih jauh, hanya idealisme atau halusinasi saja, melainkan sudah menjadi nyata dan ada di masyarakat. Maka setiap brand termasuk perbankan harus mengambil kesempatan pertama masuk ke dalam metaverse bila tidak ingin tertinggal.
Demikian diungkapkan Lucky Susanto, Creative Director Magnus dalam diskusi webinar bertema “Entering The Metaverse: A guide for brands” baru-baru ini. “Di saat kita masih berandai-andai, meraba-raba apa itu metaverse, pelanggan (target market) kita justru sudah lama berada di metaverse,” tegasnya. Lihat saja, begitu banyak game yang sudah menggunakan teknologi metaverse dan banyak digemari masyarakat seperti Rawblock, Mario Bros, SimCity, Grand Theft Auto, PubG, Ninecraft, Uncharted dan lain-lain yang sebenarnya dunia ini sudah sangat populer.
Sudah begitu, saat ini sudah banyak brand yang masuk di metaverse misalnya: tJP Morgan Bank, Skechers, Puma, Louis Vuitton, Gucci bahkan beberapa artis seperti Madonna, Justin Bieber sudah mengadakan konser di Metaverse. “Jadi, apa lagi yang kita tunggu? Segera saja masuk metaverse,” ucap Lucky.
Apa yang bisa dilakukan oleh Brand di metaverse? Lucky menyebut banyak hal yang bisa dilakukan brand di metaverse antara lain: menjual produk, sangat interaktif, meningkatkan keterlibatan pelanggan dan konversi terhadap penjualan, bisa diakses dari berbagai gawai (Laptop, PC atau smartphone), integrasi dengan portal pembayaran, real time 3D analytics – kita bisa tahu seketika bagaimana pelanggan memperlakuan konten/produk kita. Juga di metaverse lebih mengena, mudah di share dan sangat menyenangkan alias fun. “Awalnya saya berpikir apakah target audience masuk ke metaverse, namun nyatanya mereka sudah mau berinteraksi dengan metaverse berjam-jam di sana dan sudah asik, karena di metaverse audience bisa berimajinasi dengan dirinya yang diinginkan secara ideal. Dan di sana, mereka pun bisa saling bertemu dan berinteraksi dengan pelanggan lain.
Banyak cara untuk menciptakan interaksi antara brand dengan target audience-nya. Pradhana, Managing Director Magnus di bagian lain menceritakan bahwa pengalaman berinteraksi di dunia metaverse akan menjadi nyata sebagaimana halnya kita bermain facebook atau media sosial lainnya, dalam waktu tak lama lagi. “Perkiraan saya dalam 5-10 tahun ke depan metaverse akan menjadi bagian hidup keseharian kita,” tegasnya.
Metaverse, masih menurut Pradhana, adalah long term investment – investasi jangka panjang yang harus dilakukan setiap brand yang ingin relevan di mata target audience. Dan faktanya, brand-brand yang masuk ke metaverse, dapat berinteraksi dengan audience-nya dengan cara yang intensif dan menyenangkan. Nah, kini tak ada alasan bagi brand untuk menunda masuk ke metaverse.(SAF)