Belum tertarik bikin bank digital, Bank BTN siapkan super app digital mortgage

- 29 Desember 2021 - 05:11

Bank BTN akan merilis digital mortgage banking sebagai SuperApp pada 2022 mendatang. Selain itu BTN juga aktif mengembangkan mobile banking dan aplikasi BTN Properti dan Smart Residence sebagai layanan digital bagi nasabahnya.

digitalbank.id – TAK seperti bank papan atas lainnya yang tergiur ‘melahirkan’ bank digital dengan mengakuisisi bank-bank mini, BTN yang selama ini concern dan fokus pada bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) secara tegas menyatakan belum tertarik membangun bank digital. Tapi untuk meningkatkan layanan digitalnya, BTN mengembangkan super app digital mortgage.

Wakil Direktur Utama Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu beberapa waktu lalu mengatakan perseroan belum memikirkan opsi untuk memiliki bank digital. Tapi yang jelas, kata dia, BTN terus berupaya mendigitalkan diri.

“Saya percaya nanti tidak akan ada pembeda antara bank digital dan bank bukan digital karena semua akan mengarah ke digital semua,” ujarnya.

Baca juga: Super app sebagai pintu terdepan digital bukanlah platform biasa

Menurut dia, bank yang memiliki layanan mobile banking yang kuat juga bisa disebut digital, begitu pula dengan BTN Properti, situs resmi perseroan untuk melayani KPR dan membeli rumah secara online. “BTN Properti bisa 3D, bisa transaksi dan KPR langsung. Apa itu digital? Itu digital,” kata Nixon.

Sebagai informasi, pengunjung BTN Properti sudah mencapai 5,3 juta hingga 30 September 2021. BTN properti saat ini didukung lebih dari 3.300 developer dengan jumlah unit yang terdaftar melampaui 750.000 unit dan raihan KPR mencapai Rp750 miliar.

Bank BTN juga menjalin kerja sama dengan platform properti digital seperti Pinhome dan Lamudi. Kolaborasi ini diyakini akan terus memberikan peningkatan layanan dalam berbagai hal seperti halnya pengajuan KPR, update stok properti, pre-kualifikasi KPR serta layanan pendukung seperti jasa rumah tangga yang dibutuhkan oleh pemilik properti.

Baca juga: 6 risiko penggunaan AI dan ML di bank digital

Alasan lain kenapa BTN belum tertarik melahirkan bank digital, karena sebagai bank spesialis KPR, proses offline masih diperlukan. Masyarakat cenderung memilih melihat calon rumah yang akan dibeli secara langsung ketimbang hanya melihat gambar atau foto.

Untuk lebih meningkatkan pelayanan digitalnya, BTN kini tengah menyiapkan Super App Digital Mortgage sekaligus memperkuat ekosistem perumahannya. Langkah ini juga terkait dengan visi BTN menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia pada 2025.

Menurut Andi Nirwoto, Direktur Operation, IT and Digital Banking BTN mengatakan saat ini BTN tengah menyiapkan Super App Digital Mortgage yang berada dalam BTN digital mortgage ecosystem. Tak main-main, BTN mencadangkan belanja modal (capex) untuk pengembangan teknologi informatika di 2022 sebesar Rp500 miliar.

BTN, kata Andi, sudah kuat di ekosistem mortgage, sehingga perlu mengembangkan proses- dengan pengalaman baru. Layanan ini yang nanti akan dikemaa melalui super app pada semua kanal digital BTN.

Baca juga: Transaksi via Livin Mandiri naik pesat

Dengan adanya super app digital mortgage BTN optimistis akan berdampak positif terhadap bisnis BTN, di mana jumlah dan nilai transaksi digital banking akan semakin meningkat. “Fee based income dari digital channels juga diharapkan terus terdongrak,” kata Andi.

Akan halnya layanan digital, BTN menjalin kolaborasi dengan platform jual beli berbasis teknologi, yakni Pinhome dan Lamudi, penambahan fitur anyar pada aplikasi mobile banking hingga membangun aplikasi baru. BTN juga aktif mengembangkan mobile banking, dan aplikasi BTN Properti dan Smart Residence.

Ekosistem digital sektor perumahan yang dimiliki BTN akan semakin kuat dengan ditunjuknya BTN sebagai penyalur dana Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2022, di mana pengelolaannya sudah berada di bawah Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

“Dengan pengalihan dana FLPP dari PPDPP ke BP Tapera, kami siap untuk segera menyalurkannya kepada masyarakat khusuanya MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah,” kata Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo dalam siaran pers, Senin (27/12).

Baca juga: Bank Mandiri pacu nasabah Mandiri online beralih ke aplikasi super

Seperti diketahui, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 9 tahun 2020 tentang APBN 2021, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 dan PP Nomor 63 Tahun 2019 tentang Investasi Pemerintah, BP Tapera akan bertindak sebagai Operator Investasi Pemerintah (OIP) dalam menyalurkan dana FLPP pada tahun 2022.

Pada tahun ini, BP Tapera menargetkan penyaluran KPR Sejahtera FLPP sebesar Rp22 triliun atau setara dengan 200.000 unit rumah.

“BTN telah menyiapkan digital mortgage ecosystem yang akan mendukung sektor properti, mendukung baik sisi supply maupun demand di sektor ini, sehingga kebutuhan masyarakat akan perumahan dapat di penuhi dan para stakeholder sektor properti dapat terakomodasi dalam menjalankan perannya di sisi supply,” ujar Haru.

Baca juga: Tak cukup jadi bank digital, KB Kookmin Bank putuskan masuk ranah metaverse

Adapun setelah perpindahan pengelolaan dana FLPP kepada Tapera dipastikan menggunakan prinsip “plug and play” di mana proses pengajuan dan operasional pencairan menggunakan proses yang sudah ada.

Calon debitur yang ingin mendapatkan KPR Sejahtera FLPP dapat mengisi data melalui aplikasi SiKasep kemudian BP Tapera yang akan melakukan verifikasi data dari calon debitur tersebut.

Sejak BTN ditetapkan sebagai pelopor penyalur KPR pada 1976, perseroan telah menyalurkan pembiayaan hampir 5 juta unit rumah. Jumlah tersebut terdiri dari KPR Subsidi sekitar 3,6 juta unit dan KPR nonsubsidi sekitar 1,1 juta unit. (HAN)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.