Bank digital syariah menjadi fokus baru Mambu

- 10 Desember 2021 - 20:03

digitalbank.id — DIREKTUR EKSEKUTIF KOMITE Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo meyakini kehadiran bank digital yang kini makin marak akan semakin memacu pertumbuhan ekonomi syariah di Tanah Air. Menurut Ventje, penggunaan kanal distribusi digital bagi perbankan merupakan tren yang kini tidak bisa dihindari lagi.

Masyarakat sudah sangat terbiasa menggunakan ponsel untuk membuka rekening bank dan melakukan berbagai transaksi digital.”Ini memunculkan kesempatan yang luar biasa bagi perbankan syariah untuk mengejar pertumbuhan market share-nya, terutama bagi bank-bank syariah yang belum sempat memiliki distribution channel tradisional yang luas,” ujar Ventje dalam keterangan di Jakarta belum lama ini.

Kepedulian masyarakat terhadap perbankan syariah sebagaimana disampaikan Ventje, ternyata disambut sebagai peluang bagi pelaku bisnis perbankan bank khususnya bank syariah berbasis digital. Selain Bank Aladin Syariah yang telah mendeklarasikan menjadi bank digital syariah pertama, beberapa bank lain baik digital maupun konvensional mulai menyediakan layanan keuangan syariah secara digital.

Seperti gayung bersambut, tren bank digital ini diyakini akan meningkatkan permintaan Platform atau software perbankan yang andal. Adalah Mambu — SaaS (software as a service) asal Jerman yang jeli menangkap peluang ini. Baru-baru ini, perusahaan ini berhasil menghimpun pendanaan sebesar €235 juta (sekitar Rp3,8 triliun) dalam putaran Seri E yang dipimpin oleh EQT Growth. Suntikan modal ini diklaim berhasil meningkatkan valuasi Mambu menjadi €4,9 miliar atau setara Rp79,5 triliun.

Co-founder dan CEO Mambu, Eugene Danilkis menyampaikan, putaran pendanaan Seri E ini memungkinkan perusahaannya untuk mempercepat misi Mambu mengembangkan platform perbankan sehingga dapat mengakomodir model bisnis para klien yang bergerak cepat dan terus berkembang.

Mambu bakal memanfaatkan dana segar yang diperoleh untuk mengakselerasi pengembangan kapabilitas platform dan memperkuat kehadiran internasionalnya di 65 negara dengan fokus utama di 12 pasar.

Managing Director APAC Mambu Myles Bertrand mengungkapkan, perusahaannya berupaya mengulangi pencapaian tahun 2021, yaitu mencatatkan pertumbuhan 200 persen secara year-on-year, di tahun 2022 dengan memperkuat kehadirannya di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, Singapura, Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Filipina.

Dana segar yang diperoleh, memungkinkan Mambu untuk melayani segmen pelanggan khusus seperti platform perbankan syariah dan mengatasi kesenjangan akses perbankan. Perbankan syariah pun menjadi fokus baru Mambu.

Di Indonesia, Mambu sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah perbankan. Pada awal Juni 2021, Bank Jago bekerja sama dengan Mambu untuk menyediakan teknologi yang memungkinkan nasabah memproses layanan perbankan seperti pinjaman dan deposito. Empat bulan kemudian, platform SaaS berbasis cloud milik Mambu dimanfaatkan oleh Bank Ina Perdana untuk meluncurkan layanan bank digital.

Partner EQT Growth, Carolina Brochado mengatakan, platform SaaS Mambu dapat menjadi solusi untuk meningkatkan akses layanan keuangan bagi banyak orang di seluruh dunia. Platform Mambu, kata Carolina, memiliki potensi untuk menggarap pasar senilai €100 miliar (sekitar Rp1.623 triliun) yang sudah di layani oleh penyedia software perbankan tradisional.(SAF)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.