digitalbank.id – Perusahaan teknologi Mambu kebanjiran order. Kabarnya platform miliknya yang paling moncer. Setelah Bank Jago (Artos) lebih dulu memanfaatkan perusahaan ini, Juni 2021 lalu, kini giliran Bank Ina yg kesengsem dengan produk teknologi Mambu untuk mendukung transformasinya.
Tak mau kehilangan start di arena digitalisasi, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) bakal segera berkongsi dengan Mambu, sebuah platform cloud yang punya segudang end-users mentereng.
Sebagai unicorn papan atas, Mambu memang punya segudang pengalaman memoles transformasi bank konvensional menjadi bank digital. Tidak kurang dari 365 bank termasuk lembaga fintech kini menjadi kliennya.
Berpengalaman melayani ratusan perusahaan bank dan finansial di hampir 26 negara, Mambu optimistis dapat mengelaborasi keinginan pengguna jasa teknologinya. “Tugas kami memberikan pelayanan keuangan moderen yang hebat serta semua kemudahan kepada nasabah bank di semuruh dunia,” kata CEO Mambu Eugene Danilkis penuh keyakinan.
Pendiri Mambu, Egene Danilkis yg kelahiran Ukrania ini, memang punya pengalaman pribadi yang tak menyenangkan dengan pelayanan Bank di Eropa. “Itu sebabnya kami ingin memperbaiki kinerja bank dalam melayani semua orang,” ujarnya.
Platform terpercaya
Optimisme yang sama juga diamini oleh manajemen PT Bank Jago Tbk (ARTO). Selain bekerja sama dengan raksasa teknologi Google, Bank Jago juga percaya dengan platform teknologi yang dimiliki Mambu.
Dirut Bank Jago, Kharim Siregar hakul yakin dengan kemampuan teknologi yang bakal mem-backup perusahaannya. “kedua raksasa teknologi ini, google dan Mambu akan memperluas jaringan dan kehandalan sistem perbankan Bank yg kami kelola,” katanya.
Tak jauh beda, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) milik group Salim, juga menyandarkan tranformasi digital banknya ke platform SaaS Cloud garapan Mambu. Dirut Bank Ina, Daniel Budirahayu mengatakan tranformasi menuju bank digital membutuhkan sistem dan infrastruktur yang handal dan dapat aman. Perusahaannya sangat berhati-hati dalam menunjuk perusahan teknologi yang bakal mengerek bank ke arah layanan yg serba digital.
Managing Director Mambu untuk Asia Pasifik mengisyaratkan suka citanya mendapat kepercayaan di Indonesia. “Kami bakal mengutamakan pendekatan yang solid yang berorientasi pada pelayanan nasabah,” jelasnya.
Kedua bank, yakni baik Bank Jago maupun Bank Ina, memang bukan bank biasa-biasa saja. Selain mengantongi dukungan permodalan yang besar, ekosistem kedua bank tersebut juga sudah menggurita.
Bank Ina milik keluarga Salim misalnya, selain pemilik Indofood dan mengusai jaringan ritail Indomaret, group ini juga lewat PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) bergandengan dengan perusahaan Grab dan Bukalapak. Mereka juga pemilik dompet digital DANA dan OVO. Begitu juga dengan Bank Jago yang tidak berjalan sendiri. Bank digital ini didirikan oleh bankir kawakan, Jerry Ng dan investor startup Patrick Waluyo.
Bank Jago juga punya rantai market yg jelas dengan dukungan Gojej dan perusahaan E-commerce sebesar Tokepedia. Masih ada pula perusahaan ritel Matahari.
Cukup menarik menelisik kedua Bank dengan semua instrumen dan ekosistemnya pada hari-hari mendatang. Kita lihat saja, siapa yg lebih moncer dan berkibar. (LUK)