
Amar Bank telah memanfaatkan peluang besar di industri perbankan digital Indonesia, berfokus pada demografi muda dan penetrasi smartphone yang tinggi. Laporan terbaru dari Shinhan Sekuritas merekomendasikan “BUY” saham Amar Bank dengan potensi kenaikan hingga 46,9%. Kinerja bank ini didorong oleh inovasi digital seperti aplikasi Tunaiku, yang telah menyalurkan lebih dari Rp13,4 triliun pinjaman hingga akhir 2024. Pendapatan operasional tumbuh 26,65% YoY, dan lebih dari 50% kredit disalurkan ke UMKM. Bank ini berkomitmen pada inklusi keuangan dan pemulihan ekonomi nasional.
Poin utama:
- Laba bersih Amar Bank meningkat 20,37% YoY, dengan pertumbuhan pinjaman bruto mencapai 14,9% YoY pada kuartal ketiga 2024.
- Lebih dari 50% kredit disalurkan ke UMKM, dengan 86% kredit digunakan untuk modal kerja.
- Aplikasi digital seperti Tunaiku dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) memungkinkan Amar Bank untuk mengelola risiko dan mempercepat penyaluran kredit dengan cara yang efisien.
Dalam lanskap perbankan digital Indonesia yang berkembang pesat, Amar Bank muncul sebagai pemain utama yang siap mengoptimalkan potensi ekonomi digital. Dengan fokus pada saluran digital untuk penghimpunan dan penyaluran dana, bank ini tak hanya mengandalkan kemajuan teknologi, tetapi juga menyasar konsumen muda Indonesia yang sangat tergantung pada smartphone.
Menurut laporan riset terbaru dari Shinhan Sekuritas, Amar Bank dipandang memiliki potensi besar dalam memperluas jangkauannya, dengan rekomendasi “BUY” yang menandakan prospek kenaikan harga saham hingga 46,9%.
“Kami sangat optimis tentang pertumbuhan masa depan kami, didorong oleh demografi Indonesia yang didominasi oleh generasi muda dan penetrasi digital yang tinggi,” ungkap Helmi Therik, Head of Research di Shinhan Sekuritas Indonesia.
Kinerja keuangan Amar Bank mencatatkan lonjakan signifikan pada kuartal III tahun 2024. Dengan total pinjaman bruto mencapai Rp2,8 triliun, bank ini mencatatkan pertumbuhan 14,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pendapatan operasional juga meningkat 26,65% YoY, seiring dengan kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 30,39%. Capaian ini tidak lepas dari keberhasilan inovasi digital Amar Bank, terutama lewat aplikasi Tunaiku yang sudah menyalurkan lebih dari Rp13,4 triliun pinjaman hingga akhir 2024.
Dalam hal segmen pasar, Amar Bank terus memperkuat posisinya di sektor yang kurang terlayani, seperti UMKM, yang kini menerima lebih dari 50% penyaluran kredit. Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank, menekankan, “Kami berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM melalui solusi keuangan yang inovatif dan terpercaya, membantu mereka mengakses pembiayaan yang lebih mudah.”
Model bisnis Inklusif
Keunggulan Amar Bank terletak pada kemampuannya untuk menembus pasar underserved, yaitu segmen masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau oleh bank konvensional. Pinjaman tanpa agunan dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) memungkinkan bank untuk menerapkan seleksi kredit yang lebih ketat, mengelola risiko dengan lebih baik, dan menawarkan solusi yang efisien. Sebagian besar kredit, sekitar 86%, digunakan untuk kegiatan produktif seperti modal kerja, yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut David Wirawan, SVP Finance Amar Bank, bank ini terus berfokus pada ekspansi kredit di sektor-sektor produktif, khususnya untuk UMKM. “Kami optimis, dengan strategi digital yang efisien, kami dapat memperkuat posisi kami di pasar ritel dan UMKM, sekaligus mempertahankan status Amar Bank sebagai pemimpin perbankan digital di Indonesia,” tambah David.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya kebutuhan akan solusi keuangan yang lebih efisien dan terjangkau, Amar Bank berada di jalur yang tepat untuk memimpin revolusi perbankan digital di Indonesia. Dengan strategi inovatif, fokus pada inklusi keuangan, serta komitmen terhadap UMKM dan teknologi canggih, Amar Bank siap mengukir prestasi lebih tinggi dalam era ekonomi digital yang penuh potensi. ■