Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mengubah cara pengambilan keputusan investasi. Intuisi dan riset pasar menjadi metode tradisional digantikan oleh algoritma pembelajaran mesin yang menawarkan perdagangan otomatis dan keputusan berbasis data yang lebih baik. Dengan AI, emosi manusia tidak memengaruhi pemilihan saham karena algoritma membuat keputusan berdasarkan data.
OCBC Securities Singapura pekan ini mengumumkan telah meluncurkan alat baru yang menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk memilih saham.
Alat yang dikenal dengan nama Customer Artificial Intelligence Radar (AI Oscar) AI OCBC Securities ini digadang-gadang mampu memprediksi pergerakan harga saham dan menghasilkan ide saham yang dipersonalisasi.
OCBC, seperti dikutip The Business Times, mengungkapkan AI Oscar menggunakan algoritma pembelajaran mendalam untuk mengidentifikasi dan memperkirakan pola pasar guna mengembangkan pemahaman menyeluruh tentang pola perdagangan investor.
Faktor-faktor seperti selera risiko individu, aktivitas perdagangan masa lalu, dan informasi demografis dianalisis untuk menyusun dan menghasilkan daftar 15 saham yang dipersonalisasi setiap minggu bukan hanya dari bursa di Singapura, melainkan bursa di Hong Kong dan bursa Amerika Serikat.
“Personalisasi ini memungkinkan investor menyaring saham-saham yang kemungkinan besar memenuhi preferensi dan kriteria perdagangan mereka, dan segera menindaklanjuti gagasan tersebut dengan melakukan perdagangan,” demikian pernyataan resmi OCBC Securities.
AI Oscar dilatih dengan data dari lebih dari 4.000 saham yang terdaftar di Bursa Singapura, Bursa Hong Kong, Nasdaq yang kaya teknologi, Bursa Efek New York, dan NYSE American.
Kumpulan data yang diperbarui setiap hari mencakup informasi fundamental saham, kondisi makroekonomi, pola pasar, dan indikator teknikal terkait saham. OCBC Securities juga mengatakan pihaknya bertujuan untuk melipatgandakan basis investor muda aktifnya selama tiga tahun ke depan melalui penggunaan alat ini.
Laporan tersebut mencatat bahwa aktivitas perdagangan di kalangan investor muda berusia di bawah 35 tahun meningkat sebesar 50 persen antara Oktober 2023 dan April 2024, ketika alat ini diujicobakan.
Investor muda juga membuka lebih dari separuh akun perdagangan baru pada tahun 2023, kata bank tersebut.
Wilson He, direktur pelaksana OCBC Securities, mengatakan: “Investor sudah memiliki akses terhadap berbagai informasi, namun tantangannya terletak pada kemampuan menemukan informasi yang relevan bagi mereka dan menyaringnya menjadi data perdagangan yang dapat ditindaklanjuti.”
Dia menambahkan: “Mampu melakukan hal tersebut dengan cepat sangatlah penting di dunia yang serba cepat saat ini.” ■