Meski sudah membukukan laba, kinerja saham-saham bank digital masih di bawah harapan

- 9 Mei 2023 - 19:36

digitalbank.id – BANK-BANK digital yang ada di Indonesia selama kuartal I/2023 rata-rata berhasil membukukan perbaikan kinerja keuangannya. Tapi, kinerja keuangan yang baik tampaknya tidak berbanding lurus dengan harga saham di Bursa Efek Indonesia yang masih belum menunjukkan perubahan signifikan.

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) umpamanya. Bank besutan Jerry Ng ini meraup laba bersih sepanjang tiga bulan pertama sebesar Rp17,5 miliar. Akan tetapi, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, angka tersebut turun 8 persen yoy.

PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR), juga telah mencatatkan laba bersih mencapai Rp34,43 miliar pada kuartal I/2023 berbalik dari posisi rugi Rp8,79 miliar pada kuartal I/2022. 

Kemudian, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) memang masih mencatatkan kerugian pada kuartal I/2023 sebesar Rp68,4 miliar. Namun, rugi bersih BBYB menyusut 83,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) telah mencatatkan laba bersih sepanjang tiga bulan pertama 2023 Rp90,49 miliar, tumbuh 21 persen yoy.

PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), sementara itu, juga telah membukukan laba bersih sepanjang tiga bulan pertama 2023 sebesar Rp4,4 miliar. Sama seperti ARTO, laba bersih AGRO susut secara tahunan. Sementara penyusutannya lebih dalam, yakni 91 persen yoy.

Seiring dengan pelaporan kinerja keuangannya, harga saham bank digital belum begitu cemerlang. Berdasarkan data RTI Business, harga saham ARTO memang mencatatkan peningkatan harga saham 4,02 persen pada penutupan perdagangan hari ini (9/5/2023) dan ditutup di level Rp2.330. Namun, sejak awal tahun atau secara year to date (ytd) harga saham ARTO masih di zona merah turun 37,37 persen.

Harga saham BBHI juga naik 1,57 persen pada perdagangan hari ini (9/5/2023) menjadi ke level Rp1.295. Namun, harga saham BBHI anjlok 26,63 persen sejak awal tahun ini. Harga saham BBYB naik 2,59 persen pada penutupan perdagangan hari ini dan terparkir di level Rp595. Sedangkan, sejak awal tahun hingga hari ini harga saham BBYB turun 7,75 persen.

Berbeda dengan ARTO, BBHI, dan BBYB, harga saham AGRO tumbuh 2,48 secara ytd. Sementara, pada perdagangan hari ini, harga saham AGRO turun 1,89 persen menjadi Rp416. AMAR juga mencatatkan peningkatan harga saham 19,83 persen sejak awal tahun menjadi ke level Rp278 pada penutupan perdagangan hari ini (9/5/2023). 

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan meskipun mencatatkan perbaikan kinerja keuangan, namun secara valuasi, prospek emiten bank digital rata-rata masih kurang menarik. “Kalau kita lihat, emiten tersebut juga berada dalam downtrend sejak awal tahun lalu. Jadi momentumnya juga negatif,” katanya kepada Bisnis pada Selasa (9/5/2023). Ia juga mengatakan investor yang memegang saham bank digital itu dari dulu lebih cenderung memilih untuk menjual karena belum tentu kapan tren emiten tersebut akan mengalami pembalikan arah. “Jadi secara teknikal juga emiten tersebut juga kurang menarik,” ujarnya. Prospek emiten bank digital juga terpengaruh sentimen sektor teknologi seluruhnya. Dikarenakan sentimen sektor teknologi kurang positif, maka prospek emiten bank digital itu pun kurang kondusif tahun ini.

Head of Equity Ekuator Swarna Sekuritas David Setyanto mengatakan pada kuartal I/2023, bank-bank digital mengalami perbaikan kinerja, namun perbaikan kinerja itu belum terasa pertumbuhannya, apalagi dibandingkan bank-bank jumbo. “Selain itu juga semakin bias antara bank digital dengan bank konvensional yang memiliki aplikasi digital,” katanya. Dengan begitu, prospeknya pun tidak begitu spesial. ■

Comments are closed.