digitalbank.id – AWAL Januari 2022 bagi PT. Bukalapak.com Tbk waktunya untuk gaspol menempatkan investasi di bank digital. Investasi itu dapat mengoptimalkan konektivitas perseroan dengan vertikal-vertikal baru di pasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, BUKA berharap dapat mengembangkan penawaran dan menyediakan akses kredit kepada pelaku usaha dan mitra perseroan di area perdesaan.
Emiten e-commerce berkode BUKA itu membeli 2.49 miliar saham Allo Bank melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue Rp 1,19 triliun. Harganya Rp 478 per saham. “Perseroan bermaksud mengambil langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan Allo Bank dengan menyediakan akses ke basis pelanggan dan pedagang perusahaan yang besar dan berkembang,” kata Corporate Secretary BUKA Perdana A Saputro dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/1).
Dengan sendirianya, Investasi itu akan meningkatkan pemilikan BUKA di Allo Bank menjadi 11,49%. Ini dengan asumsi seluruh pemilik HMETD mengambil haknya. Jumlah saham baru yang diterbitkan Allo Bank yakni 10,04 miliar saham atau 86% dari modal perusahaan saat ini. Saham baru Allo Bank akan secara resmi tercatat pada 13 Januari. Bukalapak pun bakal memiliki saham Allo Bank pada 17 – 21 Januari.
Strategi yang akan digunakan yaitu menggabungkan kapabilitas teknologi dengan touchpoint offline. Ini sejalan dengan salah satu tujuan rights issue Allo Bank, yakni mengembangkan penyaluran kredit dengan inovasi teknologi atau perbankan digital. Berdasarkan data Stockbit, saham BUKA susut 55,33% sepanjang 2021 ke level Rp 430 per lembar.
Bukalapak melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada 6 Agustus 2021 dan ditutup di tiitk Rp1.060 per lembar pada hari pertamanya. Dalam periode tahun berjalan, saham BUKA naik 70 poin atau menguat 16,28% ke level Rp 500 per lembar. Komposisi pemegang saham Allo Bank terdiri dari PT Mega Corpora 90%, Komisaris Allo Bank Ali Gunawan 0,04%, dan sisanya masyarakat 9,96%.
Mega Corpora selaku pemegang saham utama menyatakan hanya akan mengambil sebagian saham baru yang menjadi haknya, atau 30% dari total yakni 2,71 miliar lembar anyar senilai Rp 1,3 triliun. Nantinya, kepemilikan Mega Corpora menjadi 60,87%. Perusahaan itu akan mengalihkan sebagian saham baru yang menjadi haknya kepada PT Bukalapak.com, entitas Grup Salim yakni PT Indolife Investama Perkasa, Abadi Investments Pte. Ltd, H Holdings Inc, Trusty Cars Pte Ltd, dan PT CT Corpora.
Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, maka kepemilikannya akan terdilusi maksimal 46,24%. Allo Bank akan menggunakan dana hasil penerbitan saham baru untuk memperkuat struktur permodalan demi meningkatkan modal inti perusahaan. Dengan demikian, Allo Bank akan menjadi Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) 2 pasca rights issue. (SAF)