Meski sudah pulih, OJK minta industri jasa keuangan tetap waspadai perkembangan ekonomi global

- 14 Oktober 2022 - 07:07

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan bahwa kondisi industri jasa keuangan sudah pulih dan jauh lebih sehat serta siap menjaga kelanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

digitalbank.id – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyatakan bahwa kondisi industri jasa keuangan sudah pulih dan jauh lebih sehat serta siap menjaga kelanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, dia mengingatkan industri keuangan nasional mesti waspada terhadap perkembangan ekonomi global.

“Kondisi industri jasa keuangan sudah pulih dan berada dalam kondisi yang jauh lebih sehat dan siap untuk menjaga dan mengawal kelanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun,Indonesia harus mewaspadai kondisi pemburukan yang tampaknya terus terjadi di perekonomian global,” ujarnya saat membuka “Capital Market Summit & Expo 2022” di Jakarta, Kamis (13/10)

Menurut dia, pihaknya perlu menyampaikan suatu closure terhadap kondisi pandemi itu dan hal itu harus kita lakukan dengan kepercayaan diri karena kondisi pemulihan pascapandemi ini sudah jelas terjadi. Oleh karena itu, lanjut Mahendra, langkah-langkah yang terkait dengan pandemi yang diperlukan dalam dua tahun yang lalu, pada saat ini tidak lagi diperlukan.

“Dalam konteks pemerintah, kami mencatat dan juga kami mendukung penuh ajakan dan arahan untuk mensiapsiagakan apapun yang bisa terjadi harus dapat diantisipasi dengan baik. Kalau untuk industri dan sektor jasa keuangan biasa dikenal dengan istilah stress test dan hal itu harus dilakukan dengan segera karena tentu memahami, menghitung, mengkalkulasi seluruh risiko yang ada,” demikian Mahendra.

Lebh lanjut dia mengatakan Indonesia tetap harus terus meningkatkan fokus kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Beberap sektor-sektor industri yang menjadi tumpuan dari pertumbuhan dan motor ekonomi ke depan akan terus berkembang.

“Di waktu yang lalu kita beranggapan bahwa kurang tereksposurnya perekonomian Indonesia ke ekonomi internasional jika disandingkan dengan ekonomi kawasan sebagai hal yang mungkin dianggap kurang menguntungkan. Akan tetapi, dalam kondisi yang jelas akan menuju pemburukkan ekonomi dunia situasi tadi malah memberikan blessing in disguise kepada perekonomian Indonesia untuk bisa lebih mengandalkan pertumbuhan pembangunan perkuatan di dalam negeri,” katanya.

Dia menambahkan dalam konteks inilah keberadaan dan kontribusi penting dari pasar modal kepada perekonomian nasional yang merupakan fasilitas dan juga peluang untuk mencari modal untuk meningkatkan investasi maupun melakukan investasi baru nampaknya akan menjadi daya tarik yang makin kuat. (HAN)

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.