digitalbank.id — MASYARAKAT DI INDONESIA boleh dibilang mulai melek digital terbukti dengan banyaknya pengguna (user) bank digital. Beralih kejenis bank ini diyakini lebih efisien dan memudahkan penggunanya setiap akan bertransaksi karena dapat diakses kapan saja dan di mana saja.
Bank digital adalah bank berbadan hukum Indonesia (BHI) yang menyediakan dan menjalankan kegiatan usaha terutama melalui saluran elektronik tanpa kantor fisik selain kantor pusat atau menggunakan kantor fisik terbatas. Ini dia sebagian daftar bank digital di Indonesia yang dapat menjadi pilihan untuk bertransaksi:
1. Jenius – Bank BTPN. Bank digital keluaran dari Bank BTPN ini memberikan banyak kemudahan bagi nasabahnya. Tak hanya jatah gratis transfer dan penarikan di ATM mana saja, Jenius juga memberikan diskon sebesar Rp500 ribu bagi nasabah yang belanja online dan menggunakan jasa telemedicine dengan Jenius. Dengan user interface yang nyaman, Jenius juga menyediakan fitur split bill dan fitur menabung (Save It), seperti Flexi Saver, Dream Saver, dan Maxi Saver dengan bunga 2,5 persen per tahun dan dibayarkan per bulan.
2. Jago – Bank Jago. Bank ini menawarkan kemudahan pemisahan uang untuk menabung dan bayar. Jago juga memberikan bunga hingga 4,25 persen jika menabung dengan Kantong Terkunci.
3. SeaBank – Bank SeaBank Indonesia. SeaBank hadir untuk membantu aktivitas finansial mulai dari menabung hingga transaksi finansial lainnya. Bank digital ini memberikan suku bunga tabungan sebesar 7 persen per tahun, tanpa minimal saldo dan bebas biaya tarik kapan saja.
4. TMRW – Bank UOB Bank digital keluaran UOB membantu nasabah untuk mengingatkan tagihan bulanan agar tidak terlewat dari tanggalnya. TMRW juga menawarkan berbagai cashback untuk berbelanja online di berbagai e-commerce.
5. Blu – Bank BCA Blu memberikan layanan yang mudah, terkoneksi dengan sistem BCA, bebas biaya admin, bebas biaya transfer ke BCA. Selain itu, bebas biaya transfer ke Bank lain/ Top Up Gopay juga diberikan hingga 20 kali per bulan di 2 bulan pertama sejak pembukaan rekening.
6. neobank – Bank Neo Commerce neobank memberikan tampilan yang user-friendly sehingga urusan perbankan lebih cepat dan tetap aman. Selain itu, hanya butuh 5 menit untuk buka rekening secara online. Fitur seperti Tabungan Neo Wow memberikan bunga hingga 6 persen per tahun dikirim setiap hari. Deposito dengan neobank juga menawarkan bunga hingga 8 persen per tahun. Fitur unggulan lainnya yaitu tidak ada biaya transfer ke mana saja tanpa Batasan kuota, bahkan transfer dalam jumlah besar.
7. digibank – Bank DBS Indonesia Bank DBS juga sudah meluncurkan bank digitalnya dengan segala kemudahan transfer. Nasabah dapat menikmati gratis transfer ke bank mana saja dengan minimal jumlah Rp1 juta. Selain itu, Anda juga dapat bertransaksi ke lebih dari 20 negara. DBS segala kemudahan transfer. Nasabah dapat menikmati gratis transfer ke bank mana saja dengan minimal jumlah Rp1 juta. Selain itu, Anda juga dapat bertransaksi ke lebih dari 20 negara.
8. Wokee+ – Bank Bukopin Bank digital satu ini memberikan kemudahan dalam transfer uang ke sesama Wokee+ tanpa nomor rekening, cukup dengan nomor handphone. Bayar dengan kode QR, bayar listrik dan keperluannya lainnya juga sudah didukung oleh Wokee dari Bank Bukopin. Saat ini, Wokee juga sudah dilengkapi dengan fitur cardless withdrawal, yaitu tarik tunai tanpa kartu di merchant yang bekerja sama.
Belum ada yang murni digital
Dari delapan bank digital tersebut, menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana,hingga saat ini belum ada bank yang didirikan dari awal dengan konsep digital. Bank-bank digital yang ada saat ini merupakan transformasi dari bank umum konvensional.
“Yang ada saat ini adalah bank konvensional yang bertransformasi menjadi bank digital. Jadi belum ada satu bank pun yang didirikan benar-benar dengan konsep digital,” kata Heru, saat memberikan paparan di Acara Focus Group Discussion.
Heru menambahkan, jika ada pihak yang ingin mendirikan bank digital dari awal, modal minimum yang sudah ditetapkan dalan peraturan OJK adalah Rp 10 triliun.
Pasalnya untuk mendirikan bank digital baru, butuh ekosistem agar bisa berkembang. Ini yang menjadi pertimbangan OJK dalam menetapkan modal minimum Rp 10 triliun.
Oleh karena itu, akuisisi bank-bank kecil jadi pilihan dari pihak-pihak yang ingin mendirikan bank digital di Indonesia. OJK telah menetapkan batas minimum permodalan bank, dimana hingga akhir 2021 ditetapkan sebesar Rp 2 triliun dan pada 2022 minimum modal bank Rp 3 triliun.
“Ini untuk memperkuat modal bank-bank kecil yang sudah ada sekarang. Kalau bank cuma punya modal Rp 1 triliun, bank tersebut tidak akan bertumbuh. Segitu-segitu aja besarannya,” kata Heru.
Masuk akal pertimbangan Heru. Namun tak pelak Heru mendapat komentar dari netizen. Menurutnya, Bank BLU BCA adalah bank digital murni dari awal dan dibangun dari nol. “Memang sebelumnya bank BCA konvensional mengakuisisi bank Royal dan diubahnya menjadi bank digital penuh. Tapi itu semua dibangun dari awal dengan konsep bank digital,” katanya.
Lain OJK lain Netizen. Di mata OJK boleh jadi belum ada bank yang murni sejak awal bank digital, karena bank BLU BCA sekalipun bisa berdari karena berasal dari bank konvensional terlebih dulu.
(SAF).