
Standard Chartered menawarkan peluang investasi eksklusif di sektor olahraga, media, dan hiburan bagi nasabah kaya raya mereka di Asia dan global. Langkah ini sejalan dengan tren meningkatnya minat investor terhadap kelas aset alternatif, terutama di tengah melonjaknya nilai kontrak siar dan transaksi besar di industri olahraga.
Fokus utama:
- Peluncuran dana investasi baru oleh Standard Chartered untuk sektor olahraga, media, dan hiburan.
- Pertumbuhan nilai kontrak media dan minat investor terhadap aset alternatif.
- Peran Asia dan kantor keluarga seperti milik Joe Tsai dalam investasi olahraga.
Menggandeng manajer investasi alternatif global, Standard Chartered kini memberi akses bagi para nasabah superkaya untuk menanamkan modal di industri olahraga, hiburan, dan media—sektor yang semakin seksi di mata investor kelas dunia.
Standard Chartered Private Bank meluncurkan produk investasi eksklusif yang menyasar sektor olahraga, media, dan hiburan, khusus untuk nasabah kaya raya dan ultra-kaya (high net worth dan ultra-high net worth individuals/UHNWI). Dana investasi ini dikelola oleh manajer investasi alternatif global terkemuka, menjadikan bank asal Inggris tersebut sebagai salah satu pionir dalam menawarkan peluang investasi non-tradisional di kawasan Asia.
Dalam pernyataan resminya, Standard Chartered menyatakan, “Dana yang baru diluncurkan ini dikelola oleh manajer investasi alternatif global terkemuka dan berfokus pada peluang di sektor olahraga, media, dan hiburan. Ini mencerminkan meningkatnya minat investor terhadap aset-aset alternatif. Standard Chartered menjadi salah satu bank pertama yang menghadirkan jenis investasi ini dalam jaringannya.”
Langkah strategis ini muncul di tengah meningkatnya nilai ekonomi industri media dan olahraga. Dalam satu dekade terakhir, nilai kontrak media secara global melonjak antara 16% hingga 17%, terutama didorong oleh kesepakatan penyiaran bernilai miliaran dolar dari liga-liga olahraga top dunia seperti Liga Premier Inggris, NBA, hingga hak siar olimpiade dan Piala Dunia FIFA.
Tren investasi di sektor ini pun semakin menguat di kalangan investor privat. Salah satu contohnya adalah Blue Pool Capital, kantor keluarga milik Joe Tsai, salah satu pendiri Alibaba dan pemilik tim NBA Brooklyn Nets, yang aktif menanamkan modal di dunia olahraga. Kantor-kantor keluarga (family offices) lainnya, terutama di Asia, juga mulai melirik industri ini sebagai sumber imbal hasil jangka panjang yang menjanjikan.
“Kami melihat minat yang sangat besar dari para nasabah terhadap aset alternatif seperti investasi olahraga,” ujar Samir Subberwal, Global Head Wealth Solutions, Deposits & Mortgages, sekaligus Chief Client Officer Standard Chartered.
“Industri media yang sedang berkembang menjadi pendorong bagi kami untuk bertindak sekarang. Ini saat yang tepat untuk memanfaatkan keahlian manajer dana global guna menghubungkan nasabah kaya kami dengan solusi profesional yang memberikan akses terhadap peluang eksklusif.”
Menurut laporan dari PwC, nilai pasar industri olahraga global diperkirakan akan menembus US$600 miliar pada 2027, seiring meningkatnya konsumsi konten olahraga digital dan pertumbuhan basis penggemar generasi muda. Tren ini membuka jalan bagi investasi pada aset-aset seperti klub olahraga, hak siar, infrastruktur stadion, hingga konten digital dan merchandise.
Peluncuran produk ini juga mencerminkan pergeseran strategi bank-bank global yang kini menawarkan lebih dari sekadar produk keuangan konvensional. Investasi pada seni, barang mewah, dan kini olahraga, menjadi bagian dari portofolio alternatif yang diburu oleh investor dengan kekayaan bersih tinggi.
Standard Chartered berambisi menjadi pemimpin dalam menyambungkan nasabah kaya dengan aset unik yang sulit dijangkau, terutama di tengah meningkatnya permintaan terhadap diversifikasi portofolio di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dengan kehadiran dana ini, nasabah tidak hanya dapat mengakses peluang pertumbuhan finansial, tetapi juga menjadi bagian dari industri olahraga yang kian menyatu dengan gaya hidup dan budaya global. ■