
Visa meluncurkan X Money, sebuah platform pembayaran baru yang bekerja sama dengan X, media sosial milik Elon Musk. Dengan tujuan menyaingi Venmo, X Money memungkinkan lebih dari 600 juta pengguna aktif X untuk mengisi saldo mereka dan memungkinkan pembayarannya lebih cepat. Ini juga didorong oleh tren peningkatan penggunaan teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan pembayaran nirkontak.
Poin utama:
- X Money: Kolaborasi antara Visa dan X milik Elon Musk menciptakan pesaing Venmo, memberikan kemudahan lebih bagi 600 juta pengguna aktif X.
- Teknologi pembayaran nirkontak: Visa melaporkan bahwa 74% transaksi tatap muka kini menggunakan teknologi tap to pay, sementara tap to phone sudah tersedia di 118 pasar.
- Kinerja keuangan Visa: Pendapatan bersih Visa mencapai US$9,5 miliar pada kuartal pertama 2025, dengan pertumbuhan tahunan (YoY) sebesar 10% dan laba per saham (EPS) tumbuh 14%.
Visa semakin memperlihatkan dominasinya dalam mengadopsi teknologi canggih dengan merilis X Money, sebuah platform pembayaran digital yang akan bersaing langsung dengan Venmo. Kerja sama dengan X milik Elon Musk ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperluas layanan pembayaran digital, khususnya bagi lebih dari 600 juta pengguna aktif yang ada di platform tersebut.
Seiring dengan peluncuran ini, Visa juga mengoptimalkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang telah lama mereka kembangkan dalam operasional dan pengembangan produk. CEO Visa, Ryan McInerney, mengungkapkan bahwa AI saat ini menjadi bagian integral dari proses internal dan pengembangan produk mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan akurasi prediksi dan deteksi, baik untuk pasar maupun operasional internal perusahaan.
Bersamaan dengan peluncuran X Money, Visa juga melaporkan keberhasilan tren baru dalam teknologi pembayaran nirkontak. McInerney mengungkapkan bahwa saat ini 74% transaksi pembayaran tatap muka menggunakan tap to pay, sebuah teknologi yang memungkinkan konsumen melakukan pembayaran hanya dengan menyentuhkan kartu atau ponsel mereka pada mesin pembayaran.
Selain itu, sistem tap to phone, yang memungkinkan pedagang menerima pembayaran langsung dari ponsel mereka, kini sudah diaktifkan di 118 pasar, menggandakan jumlah ponsel yang mendukung teknologi ini serta meningkatkan volume transaksi secara signifikan.
Dalam laporan keuangan untuk kuartal pertama 2025, Visa mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$9,5 miliar, meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba per saham (EPS) pun tercatat sebesar 14% YoY. CFO Visa, Christopher Suh, memproyeksikan pertumbuhan EPS yang disesuaikan di kisaran dua digit rendah untuk tahun ini. Langkah-langkah strategis ini menggarisbawahi komitmen Visa untuk terus mengembangkan teknologi yang mempermudah transaksi digital, sekaligus menjaga daya saing di pasar yang semakin dinamis. ■