PT Sucorinvest Asset Management berkolaborasi dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) meluncurkan 4 produk reksa dana baru.
Keempat produk reksa dana Sucorinvest yang akan ditawarkan di Bank Danamon adalah Sucorinvest Money Market Fund (SMMF), Sucorinvest Monthly Income Fund (SMIF), Sucorinvest Premium Fund (SPF), dan Sucorinvest Equity Fund (SEF).
CEO Sucor Asset Management Jemmy Paul Wawointana menjelaskan, kerja sama dengan Bank Danamon bertujuan untuk menggaet lebih banyak investor untuk berinvestasi di produk reksa dana.
“Ini sejalan dengan industri reksa dana yang berpotensi tumbuh pada 2024. Kerja sama dengan Danamon ini kami lakukan untuk memberikan pilihan produk reksa dana yang lebih bervariasi sesuai dengan kebutuhan investor serta kemudahan untuk mendapatkan produk tersebut,” ujarnya dalam acara peluncuran reksa dana di Jakarta, pekan lalu.
Menurut dia, Sucor AM menargetkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) perusahaan dapat bertumbuh hingga tembus Rp26 triliun sampai akhir tahun 2024. Sementara total AUM Sucor AM sebesar Rp22,55 triliun pada tahun 2023, dengan unit penyertaan sebanyak 15,38 miliar unit.
“Kami masih konservatif untuk mematok target AUM tahun 2024 ini sebesar Rp26 triliun,” demikian Jemmy.
Semwntara itu, Consumer Funding & Wealth Business Head Bank Danamon Ivan Jaya mengungkapkan, kerja sama ini merupakan bagian dari strategi Danamon untuk memperluas pilihan investasi yang dapat membantu para nasabah Bank Danamon memegang kendali atas kebutuhan dan tujuan finansial nasabah.
“Kami berharap nasabah Danamon bisa mendapatkan pilihan yang semakin variatif dalam berinvestasi guna mendiversifikasi portofolionya, serta siap menghadapi situasi pasar yang dinamis,” ujar Ivan.
Ivan mengatakan, secara industri reksa dana, meskipun AUM mengalami penurunan, namun minat investor ritel tetap bertumbuh.
Terlebih, momentum menjelang Pemilu 2024 perlu dimanfaatkan karena belanja pemerintah yang digelontorkan untuk Pemilu cukup besar dan diproyeksi menggerakkan ekonomi. Tak hanya itu, kinerja pasar saham diproyeksi positif pada saat Pemilu, sehingga akan mendorong kinerja reksa dana saham.
“IHSG juga positif di tiga Pemilu terakhir. Tahun pemilu adalah tahun di mana performa saham membaik karena sentimen positif dari pemerintahan terbaru yang terbentuk itu menunjang gerak IHSG,” katanya. ■