Pengguna Wondr BNI lampaui 6,8 juta, transaksi digital sentuh Rp212 triliun

- 29 April 2025 - 05:16

Transformasi digital BNI lewat aplikasi wondr sukses besar, merangkul 6,8 juta pengguna hanya dalam sembilan bulan, dengan nilai transaksi mencapai Rp212 triliun per Maret 2025. Platform ini menjadi mesin penggerak pertumbuhan dana murah (CASA) BNI sekaligus memperkuat daya saing bank di tengah persaingan digital banking yang kian ketat.


Fokus utama:

  1. Laju ekspansi wondr by BNI dan kontribusinya terhadap pertumbuhan CASA.
  2. Peningkatan performa transaksi digital BNI, baik segmen ritel maupun wholesale.
  3. Strategi digitalisasi BNI untuk menjaga daya saing di era perbankan berbasis teknologi.

Bisnis digital Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melaju kencang. Sejak dirilis pada 5 Juli 2024, aplikasi wondr by BNI mencatatkan pertumbuhan pengguna yang mengesankan, mencapai 6,8 juta orang hingga akhir Maret 2025, dengan total transaksi melonjak ke 218 juta kali senilai Rp212 triliun.

Direktur Finance & Strategy BNI, Hussein Paolo Kartadjoemena, menyatakan bahwa kehadiran wondr menjadi pendorong utama pertumbuhan dana murah (CASA) perseroan. “Dengan hadirnya aplikasi wondr by BNI dan BNIdirect telah berkontribusi terhadap peningkatan CASA,” ujar Paolo di Jakarta, Senin (28/4).

Rasio CASA BNI kini menyentuh 70,5% terhadap total dana pihak ketiga (DPK), level tertinggi dalam empat kuartal terakhir. Pertumbuhan ini mencerminkan perubahan perilaku nasabah yang semakin nyaman bertransaksi secara digital, sekaligus memperkuat fundamental keuangan BNI.

Transformasi digital BNI tak berhenti di wondr. Semua fitur layanan BNI Mobile Banking telah sepenuhnya bermigrasi ke platform wondr pada Februari 2025, disertai tambahan fitur-fitur baru seperti pengelolaan cicilan kartu kredit, card to cash, personal financial management, laporan pajak, hingga layanan gaya hidup seperti pembelian tiket Java Jazz Festival.

Sepanjang kuartal I/2025, BNI mencatat lonjakan volume transaksi mobile banking sebesar 57,5% secara tahunan (year on year), sementara nilai total transaksi tumbuh 31,1% YoY. Ini menunjukkan preferensi nasabah yang semakin berpindah ke kanal daring, sebuah tren yang juga tercermin secara global.

Menurut riset McKinsey (2024), penggunaan mobile banking di Asia Tenggara diproyeksikan meningkat rata-rata 20% per tahun hingga 2027, seiring digitalisasi layanan keuangan yang makin masif.

Tak hanya di ritel, BNI juga memperbarui kanal digital BNIdirect untuk segmen wholesale sejak Oktober 2024. Hasilnya, nilai transaksi BNIdirect melonjak 33,2% YoY menjadi Rp2.374 triliun, sementara jumlah transaksi naik 16,4% YoY menjadi 337 juta transaksi.

Inovasi di segmen ini krusial, mengingat pertumbuhan transaksi bisnis antar perusahaan (B2B) menjadi pilar penting dalam digitalisasi perbankan korporasi. Menurut data Statista (2025), pasar fintech B2B global diperkirakan bernilai lebih dari US$3 triliun pada 2026, menegaskan pentingnya investasi kanal digital untuk segmen bisnis.

Kinerja cemerlang di ranah digital turut menopang bisnis inti BNI. Pada kuartal I/2025, BNI membukukan pertumbuhan kredit sebesar 10,1% YoY menjadi Rp765,47 triliun. Di sisi penghimpunan dana, tabungan tumbuh 10,2% YoY menjadi Rp257,8 triliun.

Data ini menegaskan bahwa strategi digitalisasi BNI tak hanya meningkatkan layanan kepada nasabah, tapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan bisnis bank secara keseluruhan.

Meski mencetak hasil impresif, BNI tetap menghadapi tantangan. Lanskap perbankan digital semakin kompetitif, dengan munculnya bank-bank digital murni dan superapp keuangan. Berdasarkan laporan OJK (2025), ada lebih dari 30 entitas bank digital di Indonesia yang saat ini berlomba merebut hati generasi muda.

Untuk mempertahankan momentum, BNI perlu terus memperkaya ekosistem digitalnya, termasuk integrasi layanan wealth management, pembiayaan UMKM berbasis digital, serta memperkuat keamanan siber di tengah meningkatnya risiko kejahatan digital.

Seiring target inklusi keuangan nasional mencapai 90% pada 2026 sebagaimana dicanangkan Bank Indonesia, BNI punya peluang besar untuk memperluas basis nasabahnya, khususnya di segmen unbanked dan underserved. ■

Comments are closed.