Bank DKI jamin keamanan dana dan data nasabah, layanan ATM juga kembali normal

- 27 April 2025 - 11:09

Bank DKI menegaskan keamanan dana dan data nasabah tetap terjaga di tengah proses pemulihan sistem digital mereka. Dukungan serupa juga disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Meski sempat mengalami gangguan layanan, Bank DKI kini mengonfirmasi bahwa sebagian besar layanan, termasuk ATM dan transfer antarbank, telah kembali normal.


Fokus utama:

  1. Bank DKI pastikan dana dan data nasabah tetap aman selama pemulihan sistem.
  2. Layanan ATM dan transaksi antarbank sudah kembali normal.
  3. Dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta atas upaya pemulihan Bank DKI.

Di tengah sorotan publik terhadap gangguan layanan digital, Bank DKI menegaskan bahwa keamanan dana dan data nasabah tetap menjadi prioritas. Pemulihan layanan dilakukan secara bertahap, dengan dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

Bank DKI memastikan dana dan data seluruh nasabah tetap aman, meskipun sempat terjadi gangguan pada layanan digital mereka melalui aplikasi JakOne Mobile. Penegasan ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Bank DKI, Agus H Widodo, yang juga menyatakan komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan publik.

“Bank DKI menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian serta memahami pentingnya menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para nasabah, oleh karena itu kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dengan memastikan seluruh informasi dan dana nasabah tetap aman dan terlindungi,” ujar Agus.

Agus menambahkan, pihaknya tengah mempercepat proses pemulihan layanan agar seluruh fitur Bank DKI bisa kembali beroperasi optimal secepat mungkin. Menurutnya, keberlangsungan hubungan baik dengan nasabah menjadi prioritas utama dalam upaya pemulihan ini.

Langkah percepatan yang dilakukan Bank DKI termasuk mengaktifkan kembali layanan ATM Off-Us, yakni transaksi antarbank melalui mesin ATM, yang sudah bisa digunakan sejak Senin, 7 April 2025. Seluruh layanan ATM kini telah berfungsi normal, termasuk transfer antarbank, pembayaran tagihan, dan transaksi lainnya.

Bank DKI menyatakan tetap melakukan pemantauan ketat terhadap kinerja sistem untuk memastikan stabilitas layanan ke depannya. Agus pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh nasabah atas kesabaran dan kepercayaan yang terus terjaga di tengah masa pemulihan ini.

“Bank DKI sangat menghargai dan menghormati kepercayaan yang telah diberikan oleh para nasabah. Kepercayaan ini adalah landasan utama bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan terbaik secara berkelanjutan,” tegas Agus.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, turut memberikan dukungan kepada Bank DKI di tengah proses pemulihan tersebut. Ia menegaskan, meskipun sempat terjadi gangguan teknis, dana nasabah tetap dalam kondisi aman dan terlindungi.

Kejadian ini mencuatkan kembali pentingnya keandalan sistem perbankan digital di Indonesia, seiring meningkatnya transaksi digital yang tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Data Bank Indonesia menunjukkan, nilai transaksi digital banking sepanjang 2024 mencapai Rp58.220 triliun, tumbuh 11,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, penggunaan layanan mobile banking juga meningkat sebesar 18% di periode yang sama.

Gangguan layanan digital menjadi tantangan besar bagi perbankan, mengingat tingginya ketergantungan nasabah terhadap layanan berbasis aplikasi. Oleh sebab itu, bank-bank di Indonesia, termasuk Bank DKI, terus didorong untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasinya guna menjaga kepercayaan publik dan stabilitas operasional.

Di tengah situasi tersebut, Bank DKI menegaskan tetap berkomitmen terhadap prinsip tata kelola yang baik (good corporate governance) serta standar keamanan data berbasis ketentuan regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.

Upaya pemulihan cepat Bank DKI diharapkan dapat menjadi contoh bagi bank-bank lain dalam menghadapi tantangan keamanan digital dan membangun ketahanan sistem keuangan nasional. ■

Comments are closed.