
PayPal bermitra dengan TerraPay untuk mempercepat dan mempermudah transaksi lintas negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika (Middle East and North Africa/MENA). Kemitraan ini memungkinkan integrasi antara rekening PayPal, dompet digital, dan institusi keuangan lokal demi mendorong inklusi keuangan dan akses yang lebih luas terhadap ekonomi digital global.
Poin utama:
- PayPal dan TerraPay memperluas layanan pembayaran lintas batas di kawasan MENA.
- 42% konsumen lebih memilih dompet digital untuk pengiriman uang internasional.
- Kemitraan ini bertujuan mengatasi hambatan regulasi dan meningkatkan literasi digital di wilayah berkembang.
Raksasa pembayaran digital global, PayPal, resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan perusahaan infrastruktur pembayaran global TerraPay pada 15 April 2025. Kolaborasi ini bertujuan mempercepat dan mempermudah transaksi lintas batas di kawasan Timur Tengah dan Afrika (MENA), dengan menghubungkan bank, dompet digital, dan institusi keuangan lokal langsung ke jaringan PayPal.
Melalui integrasi ini, pengguna dompet digital dan rekening bank di kawasan MENA akan dapat mentransfer dana secara langsung ke akun PayPal, sebuah langkah signifikan untuk meningkatkan interoperabilitas keuangan global. Ini bukan hanya soal efisiensi transaksi, tetapi juga tentang inklusi dan pemberdayaan digital.
“Timur Tengah dan Afrika berada di garis depan transformasi digital, namun masih banyak hambatan finansial yang menghambat pertumbuhan,” ujar Otto Williams, Senior Vice President & General Manager PayPal untuk wilayah MENA, Mengitip PYMNTS.
“Dengan menggandeng TerraPay, kami ingin menghilangkan hambatan itu dan menghadirkan transaksi lintas batas yang cepat, aman, dan bebas gesekan.”
Kemitraan ini memanfaatkan kekuatan TerraPay sebagai agregator dompet digital dan penghubung institusi finansial untuk membuka akses ke pasar global melalui PayPal. Langkah ini dipandang sebagai upaya serius untuk mempercepat inklusi keuangan di wilayah dengan tingkat underbanked yang masih tinggi.
Data dari PYMNTS Intelligence dan TerraPay mengungkap bahwa 42% konsumen lebih memilih dompet digital untuk melakukan pengiriman uang lintas negara. Artinya, masih terdapat peluang besar di sisa 58% pengguna potensial dari total 5,2 miliar pengguna dompet digital global—pasar raksasa yang mencakup triliunan transaksi per tahun.
Tren ini sejalan dengan hasil studi World Bank 2023 yang menunjukkan bahwa pengiriman uang ke negara-negara berkembang mencapai US$669 miliar, meningkat 3,8% dibanding tahun sebelumnya. Wilayah Afrika Sub-Sahara menerima lebih dari US$54 miliar, menjadikannya kawasan dengan pertumbuhan tercepat dalam pengiriman uang digital.
Namun, seperti diingatkan Ani Sane, Co-Founder dan Chief Business Officer TerraPay, tantangan di balik transaksi lintas batas jauh lebih kompleks dari sekadar teknologi.
“Ini bukan cuma tentang transaksi. Ada aspek kepatuhan, regulasi, rekonsiliasi, dan aturan skema pembayaran yang berbeda-beda,” kata Sane dalam wawancara dengan PYMNTS.
Ia juga menekankan bahwa dompet digital memegang peran penting dalam membuka akses keuangan bagi segmen masyarakat yang tidak terjangkau layanan perbankan formal. “Jika kita lihat segmen underbanked, hampir semuanya memiliki dompet digital,” tegasnya.
Dengan infrastruktur yang terfragmentasi, terutama dari sisi regulasi dan teknologi, banyak dompet digital masih beroperasi secara silo atau terbatas dalam lingkup nasional. Kemitraan PayPal–TerraPay diharapkan bisa menjadi jembatan antar-negara yang dapat menyatukan sistem-sistem ini secara global.
Penetrasi ponsel di Afrika dan Timur Tengah yang telah melampaui 85% pada 2024, menurut GSMA, juga menjadi katalis penting untuk adopsi dompet digital. Ketersediaan smartphone yang makin murah dan pertumbuhan konektivitas internet membuat solusi seperti ini makin relevan.
Kerja sama PayPal dan TerraPay sampai saat ini memang berfokus pada kawasan Timur Tengah dan Afrika (MENA), tetapi implikasinya berpotensi meluas ke wilayah lain di masa depan.
Namun kolaborasi ini bisa menjadi cetak biru (blueprint) untuk memperluas solusi pembayaran lintas negara di wilayah lain seperti Asia Tenggara, Amerika Latin, atau bahkan Eropa Timur. TerraPay sendiri memiliki jejak global dan sebelumnya sudah bekerja sama dengan berbagai lembaga keuangan di lebih dari 100 negara.
Sementara itu, dengan 5,2 miliar pengguna dompet digital di dunia, potensi ekspansi sangat besar. Jika integrasi PayPal–TerraPay terbukti sukses di MENA, kemungkinan besar teknologi ini akan diterapkan ke pasar lain dengan kondisi serupa, seperti Indonesia, Filipina, India, dan Nigeria—yang punya populasi besar pengguna dompet digital dan kiriman uang (remittance). ■