Tancap Gas! Laba bersih Hibank tembus Rp131,79 miliar sepanjang di 2024

- 16 April 2025 - 18:10

Bank digital milik BNI, Hibank, menunjukkan performa mengesankan sepanjang 2024. Dengan laba bersih mencapai Rp131,79 miliar dan pertumbuhan kredit hingga 75%, bank ini menegaskan posisinya di tengah persaingan digital banking yang kian sengit. Pendapatan bunga dan komisi meningkat signifikan, sementara rasio kredit bermasalah berhasil ditekan.


Poin utama:

  1. Hibank mencetak laba bersih Rp131,79 miliar, tumbuh 1,24% dibanding 2023.
  2. Penyaluran kredit naik 75,32% YoY, mencapai Rp10,55 triliun.
  3. Dana pihak ketiga tumbuh 33%, sementara komposisi dana murah (CASA) meningkat jadi 37,31%.

Kinerja cemerlang kembali ditunjukkan PT Bank Hibank Indonesia sepanjang 2024. Laba bersih bank digital milik BNI ini mencapai Rp131,79 miliar, naik tipis 1,24% dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka Rp130,18 miliar.

Pertumbuhan laba tersebut terutama disokong oleh pendapatan bunga bersih yang melonjak 23,01% menjadi Rp645,12 miliar, serta pendapatan berbasis komisi yang tumbuh signifikan hingga 78,55% ke level Rp9,38 miliar.

Namun, beban penurunan nilai aset keuangan (impairment) turut meningkat 3,44% YoY menjadi Rp35,23 miliar, dari sebelumnya Rp34,06 miliar. Meski demikian, lonjakan ini masih dalam batas wajar mengingat ekspansi kredit yang cukup agresif.

Dari sisi intermediasi, Hibank mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 75,32%, dari Rp6,02 triliun pada 2023 menjadi Rp10,55 triliun di akhir 2024. Kinerja ini sejalan dengan strategi digitalisasi dan ekspansi layanan kepada segmen produktif dan konsumer.

Secara total, aset bank tumbuh 21,92% YoY menjadi Rp17,80 triliun, dari posisi sebelumnya di Rp14,6 triliun.

Menariknya, kualitas aset juga menunjukkan perbaikan. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross menurun ke 0,81% dari sebelumnya 1,19%, sementara NPL net turun menjadi 0,04% dari 0,14%.

Dari sisi pendanaan, Hibank berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp12,64 triliun, tumbuh 33,09% YoY. Pertumbuhan paling menonjol terjadi pada giro yang naik 72,49% menjadi Rp4,43 triliun, meski tabungan turun 14,18% ke Rp839,85 miliar.

Kombinasi pertumbuhan giro dan penurunan tabungan membuat rasio dana murah atau CASA meningkat menjadi Rp5,27 triliun, setara 37,31% dari total DPK.

Dari sisi profitabilitas, net interest margin (NIM) sedikit tertekan ke 4,36% dari sebelumnya 4,46%, sedangkan return on asset (ROA) juga menurun menjadi 1,05% dari 1,29%. Namun demikian, return on equity (ROE) justru meningkat menjadi 3,11%, dari sebelumnya 2,98%.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Hibank juga telah meluncurkan aplikasi digital untuk menyasar segmen milenial dan Gen Z, dengan target 1 juta nasabah baru dalam beberapa tahun ke depan.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Maret 2025, terdapat lebih dari 20 bank digital di Indonesia, namun hanya beberapa yang mampu mencetak laba secara konsisten. Keberhasilan Hibank mempertegas posisinya sebagai salah satu bank digital yang kompetitif dan berkelanjutan. ■

Comments are closed.