BNI catat lonjakan dana nasabah premium 16% di kuartal I/2025

- 16 April 2025 - 17:58

BNI mencatat lonjakan signifikan dalam bisnis wealth management pada kuartal I/2025. Dana tabungan nasabah premium tumbuh 16% secara tahunan, didorong oleh minat tinggi terhadap layanan eksklusif dan produk investasi, terutama obligasi. BNI kini membidik generasi muda kaya dengan pendekatan gaya hidup dan digital yang relevan.


Poin utama:

  1. Dana tabungan nasabah premium BNI naik 16% YoY, sementara nasabah Emerald dan Private tumbuh 10%.
  2. Asset Under Management (AUM) produk investasi naik 18%, dengan obligasi naik tajam 26%.
  3. BNI memperkuat strategi ekspansi dengan pendekatan berbasis gaya hidup untuk menarik generasi muda kaya.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatat kinerja mengilap dalam lini bisnis wealth management pada kuartal I/2025. Dana tabungan nasabah premium melonjak 16% dibandingkan tahun sebelumnya, memperkuat posisi BNI sebagai salah satu pemain utama dalam pengelolaan kekayaan di Tanah Air.

Selain itu, jumlah nasabah di segmen Emerald dan Private Banking tumbuh 10% secara tahunan (year-on-year/YoY), mengindikasikan peningkatan kepercayaan terhadap layanan eksklusif BNI yang mengusung pendekatan personal dan berbasis gaya hidup.

“Minat nasabah terhadap layanan Wealth Management BNI Emerald terus menunjukkan tren positif. Ini menjadi bukti kepercayaan mereka terhadap produk-produk eksklusif dan program yang dirancang sesuai kebutuhan nasabah, sekaligus menarik minat calon nasabah baru,” ujar SEVP Wealth Management BNI, Steven Suryana, Selasa (15/4).

Pertumbuhan juga terlihat dari total Asset Under Management (AUM) produk investasi BNI yang naik 18% YoY. Peningkatan tertinggi terjadi pada produk obligasi, yang melonjak 26% dibandingkan periode sama tahun lalu. Di luar neraca (off balance sheet), AUM juga tumbuh signifikan sebesar 17% YoY.

Menurut data OJK (2024), total dana kelolaan industri wealth management di Indonesia mencapai Rp1.665 triliun. Dengan peningkatan di berbagai lini ini, BNI mempertegas ambisinya untuk merebut porsi pasar yang lebih besar, terutama dari segmen nasabah mapan dan emerging affluent.

Kenaikan minat pada obligasi mencerminkan kecenderungan investor mencari instrumen yang stabil dan menawarkan kupon tetap di tengah fluktuasi pasar. Mayoritas dana nasabah premium masih ditempatkan pada produk tabungan dan deposito, namun tren investasi mulai mengarah ke portofolio dengan imbal hasil lebih tinggi dan risiko terukur.

Produk yang menjadi andalan, antara lain obligasi negara dan korporasi, reksa dana, referral saham, serta instrumen terstruktur seperti DepoSwap dan FX Swap. BNI juga menyediakan Bonds Collateral Credit dan BNI Instan sebagai solusi pendanaan produktif dan konsumtif, dilengkapi tarif khusus untuk transaksi valuta asing dan pembiayaan properti maupun kendaraan.

BNI kini membidik generasi baru nasabah kaya melalui pendekatan berbasis gaya hidup. Program-program eksklusif bertema sport, musik, kewirausahaan, dan edukasi dirancang untuk menjalin hubungan lebih dalam dengan calon nasabah dari kalangan Gen Z dan milenial tajir.

Segmen Emerald melayani nasabah dengan AUM minimal Rp1 miliar, sementara Private Banking ditujukan untuk mereka dengan AUM di atas Rp15 miliar. Ke depan, BNI akan mendorong nasabah dengan AUM Rp500 juta hingga Rp1 miliar untuk naik kelas ke Emerald melalui sinergi dengan nasabah business banking dan merchant mitra.

“BNI terus menghadirkan berbagai inovasi produk untuk menjawab kebutuhan nasabah yang semakin sophisticated, termasuk penawaran personalisasi dan pemanfaatan teknologi,” ujar Steven.

Pertumbuhan industri wealth management di Indonesia mencerminkan potensi besar dari meningkatnya jumlah individu berpenghasilan tinggi. Menurut laporan Knight Frank Wealth Report 2024, jumlah high net-worth individual (HNWI) di Indonesia diproyeksikan tumbuh 43% dalam lima tahun ke depan, menjadi lebih dari 30.000 orang.

Dalam konteks tersebut, strategi BNI yang menyasar generasi kaya baru melalui pendekatan lifestyle dan teknologi bisa menjadi pembeda di tengah kompetisi ketat dengan bank-bank besar lain seperti BCA, Mandiri, dan CIMB Niaga yang juga agresif dalam menggarap segmen ini. ■

Comments are closed.