Prioritaskan kenyamanan nasabah, layanan ATM antarbank Bank DKI kembali aktif

- 9 April 2025 - 13:04

Layanan transaksi antarbank melalui ATM Bank DKI kini kembali normal setelah sempat terhenti karena pemeliharaan sistem. Pemulihan ini menandai komitmen Bank DKI dalam memperkuat sistem keamanan dan kenyamanan layanan digital. Bank juga menegaskan bahwa keamanan data nasabah tetap terjaga selama proses berlangsung.


Fokus utama:

  1. Layanan transaksi antarbank Bank DKI kembali aktif setelah proses pemeliharaan sistem.
  2. Komitmen Bank DKI terhadap keamanan, kenyamanan, dan keandalan layanan digital.
  3. Imbauan Bank DKI kepada nasabah untuk tetap waspada terhadap penipuan digital.

Setelah sempat terhenti akibat proses pemeliharaan sistem, layanan transaksi antarbank melalui jaringan ATM Bank DKI kini kembali aktif sepenuhnya. Nasabah kembali dapat melakukan transaksi tarik tunai, cek saldo, transfer antarbank (off us), dan pembayaran tagihan di seluruh jaringan ATM Bank DKI, termasuk melalui koneksi ATM Bersama.

Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang sempat dirasakan nasabah selama periode gangguan layanan berlangsung. Ia menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan digital serta memperkuat sistem keamanan perbankan.

“Kami memahami bahwa aktivitas pemeliharaan sistem ini telah memberikan ketidaknyamanan bagi sebagian nasabah. Namun, hal ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan kenyamanan, keamanan, dan keandalan layanan digital Bank DKI,” ujar Agus.

Menurut Agus, selama proses pemeliharaan berlangsung, Bank DKI tetap menempatkan keamanan data dan dana nasabah sebagai prioritas utama. Setiap potensi masalah yang timbul, kata dia, telah ditangani secara cepat dan menyeluruh.

Pemeliharaan sistem semacam ini bukan hal baru di sektor perbankan. Di era digital yang semakin kompleks, risiko kejahatan siber seperti phising dan skimming terus berkembang. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang tahun 2023 terjadi lebih dari 2.300 kasus kejahatan digital perbankan di Indonesia, dengan nilai kerugian mencapai lebih dari Rp320 miliar. Ini menjadi salah satu alasan mengapa lembaga keuangan memperkuat sistem keamanan TI mereka secara berkala.

Bank DKI juga memastikan bahwa pengawasan terhadap sistem operasional dilakukan secara konsisten melalui monitoring dan uji coba sistem berkala. Ini termasuk pengujian stabilitas layanan ATM, baik di dalam jaringan Bank DKI maupun di jaringan nasional ATM Bersama yang kini sudah kembali dapat digunakan secara normal oleh seluruh nasabah di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, turut menyampaikan apresiasi atas kesabaran nasabah selama proses berlangsung.

“Kami sangat mengapresiasi kesabaran nasabah selama proses pemeliharaan sistem berlangsung. Bagi nasabah yang masih memiliki kendala, kami menyediakan berbagai saluran pengaduan yang dapat diakses dengan mudah, mulai dari Call Center 1500351, kunjungan ke kantor cabang terdekat, hingga pesan langsung melalui kanal media sosial resmi Bank DKI,” jelas Arie.

Bank DKI saat ini mengoperasikan lebih dari 750 unit ATM yang tersebar di titik-titik strategis wilayah Jakarta dan sekitarnya, termasuk kantor kelurahan, kecamatan, pusat perbelanjaan, terminal, dan stasiun. Selain itu, jaringan ATM Bank DKI juga hadir di kota-kota besar lainnya seperti Bandung, Semarang, Solo, Gresik, Sidoarjo, dan Lampung, memperluas akses layanan hingga luar Jabodetabek.

Sebagai bentuk kewaspadaan digital, Bank DKI juga mengimbau para nasabah untuk berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan siber yang kian marak. Nasabah diingatkan agar hanya menggunakan kanal resmi Bank DKI untuk mengakses informasi dan layanan, serta tidak mudah membagikan data pribadi atau informasi keuangan melalui pesan instan atau telepon yang tidak jelas asal-usulnya.

Langkah ini sejalan dengan tren peningkatan digitalisasi sektor keuangan nasional. Data Bank Indonesia menyebutkan, pada 2023, nilai transaksi digital banking di Indonesia tumbuh sebesar 16,7% secara tahunan (YoY) mencapai lebih dari Rp57.000 triliun. Pertumbuhan ini menuntut perbankan untuk terus berinovasi dan memperkuat keamanan layanan mereka, termasuk dalam sistem ATM dan kanal transaksi lainnya.

Dengan layanan ATM antarbank yang telah kembali aktif, Bank DKI menegaskan kembali komitmennya sebagai bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menghadirkan layanan yang aman, andal, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. ■

Comments are closed.