MUFG Bank Jakarta catat rekor laba bersih Rp6,9 triliun di 2024

- 30 Maret 2025 - 08:13

MUFG Bank, Ltd. Kantor Cabang Jakarta mencatat kinerja gemilang sepanjang 2024 dengan meraih laba bersih Rp6,9 triliun, naik 18% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih, ekspansi kredit yang solid, serta efisiensi pendanaan. Dengan total aset mencapai Rp201,6 triliun, MUFG Jakarta semakin mengukuhkan posisinya di industri perbankan Indonesia.


Fokus utama:

  1. MUFG Jakarta mencetak laba tertinggi sejak beroperasi di Indonesia pada 1968, didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 12% menjadi Rp10,2 triliun.
  2. Kredit tumbuh 19% YoY menjadi Rp106,5 triliun, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga rendah di 0,2%.
  3. Bank berhasil menghimpun dana pihak ketiga Rp52,4 triliun dengan rasio pendanaan murah tetap tinggi di 66,7%.

MUFG Bank, Ltd. Kantor Cabang Jakarta (MUFG Jakarta) menutup tahun 2024 dengan pencapaian gemilang. Laba bersih bank asal Jepang ini menembus Rp6,9 triliun, meningkat 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini merupakan rekor tertinggi sejak MUFG Jakarta hadir di Indonesia pada 1968.

Kazushige Nakajima, Executive Officer, Country Head of Indonesia MUFG Bank, menegaskan bahwa pertumbuhan laba tersebut terutama didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 12% YoY, mencapai Rp10,2 triliun. Selain itu, Return on Equity (ROE) bank juga meningkat dari 5% pada 2023 menjadi 5,3% di 2024.

“Dengan pencapaian positif ini, kami semakin optimistis dalam memperkuat peran MUFG Jakarta sebagai mitra keuangan utama bagi perusahaan global dan lokal di Indonesia,” ujar Nakajima pekan ini.

Kinerja intermediasi MUFG Jakarta juga menunjukkan tren positif. Kredit yang disalurkan melonjak 19% YoY, mencapai Rp106,5 triliun pada akhir 2024. Pertumbuhan ini didukung oleh ekspansi di segmen Global Corporate, sementara segmen Japanese Corporate tetap solid dalam mempertahankan portofolio kreditnya.

Lebih lanjut, kualitas kredit MUFG Jakarta tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) hanya 0,2%. Ini jauh di bawah rata-rata industri yang berada di kisaran 2,5-3%.

Optimalisasi Pendanaan dan Aset Dari sisi pendanaan, MUFG Jakarta berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp52,4 triliun. Bank juga mempertahankan rasio pendanaan murah (low-cost funding ratio) pada level tinggi, yakni 66,7%. Strategi ini memungkinkan MUFG Jakarta untuk terus menekan biaya dana dan meningkatkan profitabilitas.

Total aset bank pun mengalami pertumbuhan 4% YoY, mencapai Rp201,6 triliun pada akhir 2024. Hal ini mencerminkan strategi ekspansi yang berkelanjutan, sekaligus efisiensi dalam pengelolaan neraca keuangan.

Kolaborasi Global Jadi Kunci Nakajima menambahkan bahwa keberhasilan MUFG Jakarta tidak lepas dari hubungan erat dengan nasabah serta dukungan jaringan global MUFG Group. Kolaborasi ini memungkinkan bank untuk menyediakan solusi keuangan yang lebih komprehensif bagi berbagai industri di Indonesia.

“Kinerja ini adalah bukti nyata dari kemampuan MUFG dalam mengoptimalkan jaringan global dan sinergi dengan seluruh entitas grup,” tutup Nakajima. ■

Comments are closed.