Pertumbuhan laba Bank Muamalat capai Rp20,4 miliar, pembiayaan capai Rp16,8 triliun

- 29 Maret 2025 - 15:50

Bank Muamalat Indonesia mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 45% sepanjang 2024, didorong oleh strategi transformasi yang berhasil. Kinerja positif ini tercermin dalam peningkatan pembiayaan, penguatan permodalan, serta optimalisasi ekosistem haji dan umrah.


Fokus utama:

  1. Laba sebelum pajak naik 45% menjadi Rp20,4 miliar, sementara pembiayaan tumbuh pesat hingga Rp16,8 triliun.
  2. Capital Adequacy Ratio (CAR) mencapai 28,48%, jauh di atas batas minimum regulator.
  3. Bank Muamalat semakin agresif mengembangkan layanan berbasis syariah melalui tabungan haji dan transformasi digital.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) menutup tahun 2024 dengan kinerja cemerlang. Bank syariah pertama di Indonesia ini mencatat pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 45% secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp20,4 miliar pada 31 Desember 2024. Keberhasilan ini tak lepas dari strategi transformasi yang telah dijalankan perusahaan.

“Di tengah berbagai tantangan sepanjang 2024, Alhamdulillah Bank Muamalat tetap mencatatkan kinerja positif. Ini mencerminkan bahwa transformasi yang kami lakukan berada di jalur yang tepat,” ujar Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono.

BMI mencatat total pembiayaan sebesar Rp16,8 triliun pada akhir 2024. Salah satu pendorong utama adalah lonjakan pembiayaan sewa (leasing finance), yang melesat 225% dari Rp1,9 miliar menjadi Rp6,2 miliar dalam satu tahun terakhir.

Di sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp41,7 triliun. Tabungan berbasis wadiah tumbuh 5% menjadi Rp7,4 triliun, mengindikasikan semakin besarnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan syariah BMI.

Tingkat permodalan Bank Muamalat juga menunjukkan posisi yang sangat solid. Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan tercatat di angka 28,48%, jauh di atas ambang batas yang ditetapkan regulator. Kuatnya permodalan ini menjadi landasan bagi ekspansi bisnis yang lebih agresif ke depan.

Sepanjang 2024, BMI terus memperkuat posisinya dalam ekosistem haji dan umrah, dengan menawarkan berbagai produk tabungan berbasis syariah serta peningkatan layanan mobile banking. Upaya ini sejalan dengan tren digitalisasi perbankan yang semakin diminati nasabah.

Bank Muamalat juga semakin agresif menggenjot dana murah melalui tabungan dan giro (Current Account Saving Account/CASA). Salah satu strateginya adalah memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk layanan pembayaran gaji (payroll) serta sistem manajemen kas (cash management system).

Dengan fundamental yang semakin kuat, Bank Muamalat optimistis dapat terus memperkuat pertumbuhan di tahun-tahun mendatang, khususnya dalam menghadapi persaingan ketat di industri perbankan syariah. ■

Comments are closed.