
Bank Raya Indonesia Tbk menggandeng APP Group melalui kerjasama value chain berbasis digital guna meningkatkan kapasitas produksi dan produktivitas usaha mitra melalui produk digital Pinang Maksima. Inisiatif strategis ini menunjukkan pertumbuhan signifikan, didukung oleh peningkatan layanan digital lending dan inovasi pada Raya App, seiring upaya perbankan mendukung ekosistem bisnis nasional.
Fokus utama:
- Bank Raya dan APP Group bekerjasama melalui model value chain digital untuk mendongkrak kapasitas produksi mitra bisnis.
- Produk digital Pinang Maksima mencatat pertumbuhan outstanding sebesar Rp387 miliar dengan kenaikan 74% pada Kuartal III/2024.
- Transformasi digital melalui Raya App meningkatkan jumlah nasabah dan transaksi, dengan digital saving tumbuh mencapai Rp1,1 Triliun (39,9%).
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) resmi menjalin kerjasama value chain berbasis digital dengan PT APP Purinusa Ekapersada dan entitas anak APP Group. Langkah strategis ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas usaha para mitra bisnis APP melalui pinjaman modal produktif berbasis invoice financing, yakni produk digital unggulan Bank Raya, Pinang Maksima.
Direktur Bisnis Bank Raya, Kicky Andrie Davetra, menyatakan, “Perseroan mencermati APP Purinusa Ekapersada dan entitas anak APP Group memiliki kemajuan bisnis yang sangat pesat. Kerjasama value chain berbasis digital melalui Pinang Maksima ini juga merupakan bentuk komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan ekosistem bisnis nasabah-nasabah kami untuk mendorong produktivitas bisnis mereka.”
Dalam kerangka kerja sama ini, Bank Raya menyediakan plafon pembiayaan digital lending Pinang Maksima bagi mitra APP Group, antara lain PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, PT Oki Pulp & Paper Mills, PT Ekamas Fortuna, dan PT The Univenus. Upaya ini diharapkan dapat mendorong efisiensi produksi sekaligus meningkatkan kualitas produk untuk memenuhi permintaan domestik dan global atas kertas, kemasan, dan tisu.
Tidak hanya sebagai dukungan bagi sektor industri kertas, langkah ini juga sejalan dengan tren digitalisasi perbankan yang tengah berkembang pesat. Menurut data Kuartal III/2024, produk Pinang Maksima mencatat peningkatan outstanding sebesar Rp387 miliar dengan pertumbuhan 74%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyaluran kredit produktif secara digital semakin diminati dan berperan penting dalam pendorong pertumbuhan usaha.
Selain itu, penggunaan Raya App mencatat kenaikan signifikan dengan lebih dari 910.000 nasabah (naik 17,8%) dan 2,6 juta transaksi (naik 98%), sementara digital saving tumbuh mencapai Rp1,1 Triliun atau 39,9% pertumbuhan. Data tersebut menguatkan peran inovasi digital sebagai kunci transformasi layanan perbankan di era teknologi saat ini.
Sejalan dengan tren global, berbagai riset dan laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Bank Indonesia mengungkapkan bahwa digital lending dan solusi fintech semakin memacu inklusi keuangan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Studi dari McKinsey Global Institute pun menyoroti bahwa digitalisasi di sektor perbankan telah meningkatkan efisiensi layanan serta mendorong daya saing perusahaan, khususnya di pasar Asia Tenggara.
Melihat prospek tersebut, Bank Raya berkomitmen untuk terus menggali potensi kerjasama yang lebih luas melalui penyaluran pinjaman digital tidak hanya kepada ekosistem APP Group, melainkan juga pada berbagai sektor usaha. “Sehingga semakin banyak peluang dan kesempatan bagi para nasabah Bank Raya untuk mendapatkan akses perbankan digital dengan mudah.”
Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produktivitas mitra bisnis, tetapi juga memperkuat posisi Bank Raya sebagai pionir dalam inovasi layanan perbankan digital. Dengan inovasi berkelanjutan dan dukungan infrastruktur digital yang semakin mumpuni, Bank Raya optimis dapat membuka lebih banyak peluang serta menciptakan ekosistem keuangan yang inklusif dan kompetitif di era digital. ■