Presiden Prabowo resmi luncurkan Danantara, BUMN didorong jadi pemain global

- 24 Februari 2025 - 13:39

Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), sebuah lembaga yang bertujuan mentransformasi BUMN menjadi pemain global. Dengan investasi awal senilai US$20 miliar, Danantara akan fokus pada industri strategis seperti hilirisasi sumber daya alam, kecerdasan buatan, energi terbarukan, dan produksi pangan. Langkah ini menandai ambisi Indonesia untuk menjadi pelopor ekonomi dunia, bukan sekadar pengikut.


Fokus utama:

  1. Danantara akan mendorong BUMN menjadi pemain utama di industri global, menargetkan masuknya lebih banyak perusahaan Indonesia dalam daftar Fortune 500.
  2. Gelombang pertama investasi akan difokuskan pada sektor hilirisasi nikel, tembaga, kecerdasan buatan, kilang minyak, petrokimia, produksi pangan, dan energi terbarukan.
  3. Prabowo menegaskan bahwa Danantara harus beroperasi dengan standar internasional, transparansi penuh, dan dapat diaudit kapan saja.

Indonesia resmi memasuki babak baru dalam perekonomian nasional dengan peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa lembaga ini akan menjadi instrumen utama untuk mentransformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar lebih kompetitif di panggung global.

“Indonesia bukan hanya pengikut dalam ekonomi dunia, kita harus menjadi pelopor dan pemimpin,” ujar Prabowo dalam pidato peluncuran di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2).

Langkah ini menandai strategi besar pemerintahan Prabowo dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap investasi asing. Dengan mengelola investasi besar di sektor-sektor strategis, Danantara diharapkan mampu meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.

Sebagai langkah awal, Prabowo mengumumkan bahwa Danantara akan mengelola investasi senilai US$20 miliar yang dialokasikan untuk 20 proyek strategis. Beberapa sektor yang akan menjadi fokus utama meliputi:

  • Hilirisasi nikel, bauksit, dan tembaga, yang akan memperkuat Indonesia sebagai pusat industri baterai global.
  • Pusat data dan kecerdasan buatan (AI), untuk mempercepat transformasi digital.
  • Kilang minyak dan petrokimia, guna meningkatkan ketahanan energi nasional.
  • Produksi pangan dan protein serta akuakultur, demi memperkuat ketahanan pangan.
  • Energi terbarukan, sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam transisi energi bersih.

Prabowo menekankan bahwa sektor-sektor ini akan menjadi kunci kemandirian ekonomi Indonesia di masa depan.

Transformasi BUMN menuju Fortune 500

Danantara akan memainkan peran penting dalam reformasi BUMN agar mampu bersaing di tingkat global. Prabowo berharap lebih banyak BUMN Indonesia bisa masuk dalam daftar Fortune Global 500, yang selama ini didominasi oleh perusahaan dari AS, China, dan Eropa.

“Kita ingin melihat lebih banyak BUMN yang kompetitif, profesional, dan terintegrasi dengan ekonomi dunia,” kata Prabowo.

Langkah ini sejalan dengan kebijakan negara-negara seperti Singapura dan Uni Emirat Arab yang telah lebih dulu sukses mengelola investasi negara mereka melalui Sovereign Wealth Fund (SWF).

Salah satu poin utama yang ditekankan oleh Prabowo adalah bahwa Danantara harus beroperasi dengan standar tata kelola terbaik. Ia menegaskan bahwa lembaga ini harus dapat diaudit kapan saja, baik oleh auditor independen maupun publik.

“BUMN harus beroperasi dengan standar tinggi, mengedepankan inovasi, transparansi, dan tata kelola yang baik,” tegasnya.

Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa pengelolaan dana investasi negara benar-benar memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, serta mencegah terjadinya praktik korupsi seperti yang pernah mencoreng sejumlah BUMN di masa lalu.

Peluncuran Danantara memunculkan berbagai harapan, sekaligus tantangan. Para ekonom melihat ini sebagai langkah positif untuk mengoptimalkan aset negara, tetapi juga menekankan pentingnya pengawasan ketat agar tidak menjadi sarang kepentingan politik atau oligarki.

Rosan Roeslani, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, juga ditunjuk sebagai CEO Danantara. Ia menyatakan siap memastikan bahwa Danantara akan bekerja secara profesional dan transparan.

“Kami ingin menjadikan Danantara sebagai game changer bagi BUMN, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Rosan.

Dengan segala ambisinya, keberhasilan Danantara akan sangat ditentukan oleh bagaimana lembaga ini dikelola, serta sejauh mana Indonesia mampu menarik investasi dan menjalankan proyek-proyek strategisnya dengan efisien. ■

Comments are closed.