
BNI melalui program Xpora terus mendukung UKM Indonesia untuk masuk ke pasar global. Salah satu kisah suksesnya adalah PT Kultiva Indonesia Makmur, produsen keripik tempe yang kini telah menembus pasar China, Jerman, dan Thailand. Dengan dukungan pembiayaan, business matching, serta pameran internasional, BNI memperluas akses UKM ke pembeli luar negeri dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Poin utama:
- BNI Xpora sebagai one-stop export solution: Menyediakan pelatihan, pendampingan, pembiayaan, dan akses pasar bagi UKM yang ingin menembus pasar global.
- Kisah sukses Kultiva Co: Berkat program ini, produsen keripik tempe asal Indonesia berhasil melakukan ekspor ke berbagai negara, termasuk China dan Jerman.
- Ekspansi ke pasar eropa: Kultiva Co kini tengah memperluas ekspor ke Swiss, Belanda, Jerman, dan Prancis dengan dukungan jaringan buyer internasional yang difasilitasi BNI.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali menegaskan perannya sebagai mitra strategis bagi usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia yang ingin menembus pasar internasional. Melalui program BNI Xpora, bank pelat merah ini memberikan fasilitas lengkap bagi UKM untuk berkembang, mulai dari pelatihan, pendampingan, pembiayaan, hingga akses pasar global.
“BNI Xpora hadir sebagai one stop export solution hub bagi UKM yang ingin melakukan ekspor. Kami memberikan berbagai fasilitas seperti business matching dengan perwakilan perdagangan Indonesia, serta peluang mengikuti berbagai event internasional,” ujar Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, Selasa (18/2).
Salah satu kisah sukses UKM yang telah merasakan manfaat dari program ini adalah PT Kultiva Indonesia Makmur (Kultiva Co), produsen camilan keripik tempe yang kini sukses menembus pasar China dan beberapa negara lainnya. Dengan memanfaatkan fasilitas business pitching dan business matching dari BNI Xpora, Kultiva Co berhasil menjaring pembeli dari berbagai negara.
“Kami sebelumnya telah mengikuti berbagai pelatihan, mulai dari tingkat kelurahan hingga Kementerian, namun yang paling membantu adalah program BNI Xpora. Melalui program ini, kami bisa mengikuti pameran di Hong Kong dan Amerika serta mendapat akses pasar yang lebih luas,” ungkap Suryaningsih Wibowo, pemilik Kultiva Co.
Ekspansi ke Eropa Kultiva Co tak berhenti di situ. Dengan jaringan buyer yang diperoleh melalui BNI Xpora, Suryaningsih dan timnya kini menargetkan ekspansi ke empat negara Eropa: Swiss, Belanda, Jerman, dan Prancis. Saat ini, ekspor ke Jerman sudah dilakukan sebanyak tiga kali, meski dalam skala kecil. Namun, dengan dukungan dari BNI, mereka kini bersiap untuk memperbesar volume ekspor ke benua biru.
“Kami bahkan tidak memiliki tim pemasaran khusus. Semua buyer yang kami dapatkan adalah hasil dari dukungan BNI Xpora yang secara aktif mencarikan pembeli yang tepat untuk kami,” tambahnya.
Sejak berdiri sebagai usaha rumahan dengan hanya dua karyawan, Kultiva Co kini telah berkembang menjadi bisnis yang mempekerjakan 28 orang dan bermitra dengan 12 kelompok koperasi dan UMKM yang masing-masing memiliki sekitar 20 anggota. Dalam satu kali produksi, Kultiva mampu menggerakkan puluhan orang dalam rantai pasoknya.
Dampak Positif bagi UKM dan Ekonomi Indonesia Program BNI Xpora tidak hanya membantu UKM dalam aspek pemasaran, tetapi juga memastikan keamanan transaksi pembayaran melalui layanan perbankan internasional BNI. Dengan ekosistem yang telah dibangun, BNI berkomitmen untuk terus mendukung UKM agar lebih kompetitif di pasar global.
Dukungan seperti ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing UKM Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, kontribusi UKM terhadap ekspor nasional masih berada di kisaran 15%, jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia yang masing-masing mencapai 30% dan 50%. Dengan program seperti BNI Xpora, harapannya angka ini bisa terus meningkat.
“Dukungan dari BNI tidak hanya sebatas mempertemukan kami dengan buyer internasional, tetapi juga memastikan transaksi berjalan lancar. Dengan adanya layanan pemantauan pembayaran dari BNI, kami bisa lebih percaya diri dalam melakukan ekspansi bisnis,” tutup Suryaningsih. ■