Kredit dan simpanan tumbuh positif di 2024, Bank Danamon kantongi Rp3,2 triliun

- 18 Februari 2025 - 17:42

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp3,2 triliun pada 2024, naik dari tahun sebelumnya. Kinerja ini didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 8% YoY dan efisiensi operasional yang dilakukan secara konsisten. Rasio kredit bermasalah (NPL) juga membaik ke level 1,9%, sementara simpanan masyarakat tumbuh 9% YoY. Bank Danamon optimistis mempertahankan tren positif ini di tengah dinamika industri perbankan nasional.


Poin utama:

  1. Kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan kredit dan trade finance yang mencapai Rp189,4 triliun, naik 8% dibandingkan tahun sebelumnya.
  2. Bank berhasil menekan rasio kredit bermasalah (NPL) ke level 1,9%, dengan rasio kecukupan NPL mencapai 287,2%.
  3. Dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp93,6 triliun, menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap bank yang merupakan bagian dari MUFG Group ini.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) mencatatkan laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) sebesar Rp3,2 triliun pada 2024, didorong oleh pertumbuhan kredit dan efisiensi operasional.

Direktur Utama Bank Danamon Daisuke Ejima menyatakan pencapaian ini selaras dengan strategi bank dalam menjaga profitabilitas serta kualitas aset. “Kami membukukan pencapaian ini di tengah manajemen efisiensi bisnis dan aktivitas perbankan yang prudent, serta menjaga kualitas aset kami tetap baik,” ujar Ejima, Selasa (18/2).

Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra mengungkapkan bahwa bank menyalurkan kredit dan trade finance secara konsolidasian sebesar Rp189,4 triliun, naik 8% dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9% YoY, mencapai Rp93,6 triliun.

“Kami melihat peningkatan kepercayaan nasabah terhadap layanan dan produk Bank Danamon, yang tercermin dalam pertumbuhan simpanan dan kredit secara berkelanjutan,” jelas Muljono.

Dari sisi kualitas aset, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross turun menjadi 1,9%, membaik 29 basis points (bps) dari tahun sebelumnya. Sementara itu, rasio kredit berisiko (loan at risk/LaR) juga menunjukkan perbaikan dengan penurunan 102 bps menjadi 10,6%.

Rasio kecukupan NPL (NPL Coverage Ratio) juga meningkat ke 287,2%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar 265,9%. “Hal ini menunjukkan kesiapan kami dalam mengantisipasi potensi risiko kredit ke depan,” tambah Muljono.

Menghadapi 2025, Bank Danamon optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan positif dengan fokus pada peningkatan layanan digital, ekspansi kredit yang lebih selektif, serta optimalisasi sinergi dengan MUFG Group.

“Dengan strategi yang tepat dan komitmen kami terhadap tata kelola yang prudent, kami yakin Bank Danamon akan terus bertumbuh dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutup Ejima.

Comments are closed.