Catat kinerja positif, kredit Bank Permata naik 9%, kualitas aset jadi makin sehat

- 17 Februari 2025 - 06:34

Bank Permata (BNLI) mencatat penyaluran kredit sebesar Rp155 triliun pada 2024, naik 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi yang melonjak 12%, sementara kredit komersial dan konsumer masing-masing naik 6% dan 4%. Seiring dengan peningkatan kredit, kualitas aset BNLI juga membaik dengan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi 2,1% dan loan at risk (LaR) turun ke 7,9%.


Poin utama:

  1. Kredit Bank Permata tumbuh 9%. Total penyaluran kredit mencapai Rp155 triliun, dengan segmen korporasi sebagai pendorong utama pertumbuhan.
  2. Kualitas aset neningkat. Rasio NPL turun menjadi 2,1% dan LaR menjadi 7,9%, menunjukkan perbaikan dalam manajemen risiko kredit.
  3. Transformasi digital dan sinergi dengan pemegang saham pengendali, Bangkok Bank, menjadi faktor utama dalam pencapaian positif ini.

PT Bank Permata Tbk. (BNLI) membukukan kinerja solid sepanjang 2024 dengan penyaluran kredit mencapai Rp155 triliun, meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya. Segmen korporasi menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan kenaikan sebesar 12% year on year (YoY), mencapai Rp89 triliun.

“Pertumbuhan kredit terutama didorong oleh segmen korporasi yang mengalami kenaikan signifikan. Selain itu, kredit di segmen komersial dan konsumer juga meningkat masing-masing sebesar 6% dan 4% YoY,” tulis manajemen Bank Permata dalam siaran pers, Minggu (16/2).

Sejalan dengan ekspansi kredit, kualitas aset perseroan pun menunjukkan perbaikan. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) turun menjadi 2,1% dari sebelumnya 2,9%, sementara rasio loan at risk (LaR) berkurang menjadi 7,9% dari 8,7% pada tahun lalu.

Untuk menjaga stabilitas keuangan, BNLI tetap menerapkan manajemen risiko yang ketat dengan mempertahankan rasio NPL coverage di level 375% dan LAR coverage sebesar 97%. Langkah-langkah restrukturisasi, litigasi, serta penjualan aset bermasalah terus dilakukan guna memperbaiki kesehatan portofolio kredit.

Direktur Utama Bank Permata, Meliza M. Rusli, mengungkapkan bahwa kinerja positif ini tidak lepas dari strategi bisnis yang berkelanjutan serta akselerasi digitalisasi dalam operasional bank.

“Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi PermataBank dengan perubahan logo yang mencerminkan semangat baru. Perubahan ini semakin diperkuat oleh kinerja yang tumbuh secara prudent sepanjang tahun,” ujarnya.

Bank Permata juga terus memperkuat sinergi dengan Bangkok Bank, pemegang saham pengendali, dalam memperluas jaringan dan layanan perbankan.

Fundamental keuangan kokoh

Dari sisi fundamental, total aset BNLI tercatat meningkat 0,6% menjadi Rp259 triliun. Sementara itu, total simpanan mencapai Rp185 triliun, dengan rasio dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 55%.

Bank juga menjaga posisi modal yang kuat dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) di angka 35%, jauh di atas ketentuan minimum regulator.

Dengan pencapaian ini, Bank Permata semakin mengukuhkan posisinya di industri perbankan nasional, sekaligus menunjukkan ketahanan dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis. ■

Comments are closed.