
Nanobank Syariah merayakan satu tahun kehadirannya di Indonesia dengan dua langkah strategis: mempercepat inovasi digital dan memperkuat kontribusi sosial. Bank ini menyalurkan beasiswa senilai Rp3,7 miliar kepada lebih dari 2.000 santri serta mendukung 50 lebih pesantren di berbagai daerah. Di sisi lain, Nanobank Syariah juga meluncurkan berbagai fitur layanan digital, seperti aplikasi mobile banking Aira Mobile dengan QRIS dan e-money, serta internet banking Aira eBizbanking untuk segmen korporasi.
Poin utama:
- Nanobank Syariah memberikan beasiswa kepada lebih dari 2.000 santri berprestasi dan bantuan sarana untuk 50 lebih pesantren di Indonesia.
- Bank ini meluncurkan layanan digital seperti Aira Mobile dengan fitur QRIS dan e-money serta Aira eBizbanking untuk nasabah korporasi.
- Dengan strategi inovasi digital dan program sosial, Nanobank Syariah menargetkan pertumbuhan ekonomi syariah yang lebih inklusif.
Setahun setelah resmi beroperasi di Indonesia, Nanobank Syariah semakin agresif dalam dua sektor utama: digitalisasi layanan keuangan dan kontribusi sosial. Bank berbasis syariah ini mengalokasikan Rp3,7 miliar untuk program beasiswa bagi lebih dari 2.000 santri berprestasi serta membantu pengembangan 50 lebih pondok pesantren di berbagai wilayah Tanah Air.
Langkah ini, menurut Direktur Utama Nanobank Syariah Halim, merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan sekaligus investasi jangka panjang dalam pengembangan sumber daya manusia berbasis nilai-nilai Islami.
“Kami percaya bahwa pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan. Melalui beasiswa ini, kami ingin membantu santri-santri berprestasi mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik serta memperkuat kapasitas mereka untuk menjadi pemimpin masa depan. Ini adalah bagian dari semangat #AlirkanKebaikan yang terus kami gaungkan,” ujar Halim dalam keterangan resminya, Minggu (16/2).
Pesantren penerima bantuan ini tersebar di berbagai daerah, termasuk Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Pondok Pesantren Al Rifaie Malang, Yayasan Darussalam Tanjungpura Tasikmalaya, Muhammadiyah Boarding School, Pondok Pesantren Darul Falah Mataram, dan Pondok Pesantren Babun Najah Aceh.
Selain program sosial, Nanobank Syariah juga mempercepat transformasi digital dengan menghadirkan berbagai inovasi layanan keuangan. Direktur IT & Operations Nanobank Syariah Suyono Wijaya menjelaskan bahwa dalam waktu satu tahun, bank ini telah menghadirkan sejumlah fitur baru untuk meningkatkan kenyamanan transaksi bagi nasabah.
“Kami terus berinovasi untuk memberikan kemudahan transaksi bagi nasabah. Kini, aplikasi mobile banking kami, Aira Mobile, telah dilengkapi dengan fitur QRIS untuk kemudahan transaksi serta Aira e-money sebagai solusi pembayaran non-tunai,” ungkap Suyono.
Untuk nasabah korporasi, Nanobank Syariah juga meluncurkan Aira eBizbanking, platform internet banking berbasis web yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan bisnis dengan solusi digital yang terintegrasi. Bank ini juga menghadirkan virtual account berbasis standar SNAP untuk mempermudah transaksi korporasi.
Strategi jangka panjang
Dengan perpaduan inovasi digital dan komitmen sosial, Nanobank Syariah menegaskan peranannya dalam memperkuat ekonomi syariah di Indonesia. Langkah ini juga sejalan dengan tren pertumbuhan industri keuangan syariah global. Menurut data dari Islamic Finance Development Report 2024, aset perbankan syariah di Indonesia terus meningkat dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 14% dalam lima tahun terakhir.
Indonesia sendiri telah menjadi salah satu lima besar negara dengan ekosistem keuangan syariah terbesar di dunia, bersama dengan Arab Saudi, Iran, Malaysia, dan Uni Emirat Arab.
Dengan strategi agresif dalam digitalisasi dan kontribusi sosial, Nanobank Syariah tidak hanya ingin menjadi pemimpin di industri perbankan syariah domestik, tetapi juga berkontribusi dalam menciptakan ekosistem keuangan berbasis Islam yang lebih inklusif dan berkelanjutan. ■