Danantara akan perkuat posisi RI di pasar global, targetkan dana kelolaan Rp14.715 triliun

- 14 Februari 2025 - 08:11

Presiden Prabowo Subianto memastikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan resmi diluncurkan pada 24 Februari 2025. Dengan dana kelolaan mencapai US$900 miliar (Rp14.715 triliun), entitas ini akan menjadi sovereign wealth fund terbesar Indonesia, berinvestasi di sektor strategis seperti energi terbarukan, manufaktur, dan pangan. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8% melalui proyek-proyek bernilai miliaran dolar yang dikelola oleh Danantara.


Poin utama:

  1. BPI Danantara diproyeksikan mengelola investasi senilai US$900 miliar, menjadikannya sebagai salah satu sovereign wealth fund terbesar di dunia.
  2. Danantara akan mengalokasikan dana ke sektor energi hijau, industri manufaktur, infrastruktur, dan pangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
  3. Pembentukan Danantara didukung revisi UU BUMN yang memungkinkan Indonesia memiliki superholding BUMN untuk optimalisasi dividen dan investasi negara.

Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan resmi beroperasi mulai 24 Februari 2025. Dengan dana kelolaan mencapai US$900 miliar atau setara Rp14.715 triliun (kurs Rp16.350 per US$), Danantara diharapkan menjadi mesin investasi baru bagi Indonesia di berbagai sektor strategis.

“Danantara akan menginvestasikan sumber daya alam dan aset negara kami ke dalam proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain,” kata Prabowo dalam pidato virtual di World Government Summit 2025, Kamis (13/2).

Pemerintah telah menyiapkan pendanaan awal sebesar US$20 miliar untuk memulai proyek-proyek unggulan. Presiden menegaskan bahwa dalam tahap awal, Danantara akan membiayai 15 hingga 20 proyek bernilai miliaran dolar yang bertujuan meningkatkan nilai tambah ekonomi nasional.

“Saya sangat yakin, saya sangat optimistis. Indonesia akan maju dengan kecepatan penuh,” ujar Prabowo.

Strategi besar pemerintah

Pembentukan Danantara tidak terlepas dari revisi UU BUMN yang baru saja disahkan DPR pada 4 Februari 2025. Dengan regulasi baru ini, pemerintah memiliki wewenang penuh untuk membentuk superholding yang bertanggung jawab dalam mengelola investasi strategis negara.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, atau yang akrab disapa Tiko, menjelaskan bahwa investasi Danantara akan diselaraskan dengan program prioritas Presiden Prabowo, termasuk sektor pangan, perumahan, dan energi.

“Dari mulai pangan, perumahan, energi, dan sebagainya. Jadi, pasti sejalan dengan program Asta Cita dan transformasi BUMN ke depan,” kata Tiko dalam acara Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta.

Dengan format sebagai superholding BUMN, Danantara juga akan mengoptimalkan pengelolaan dividen dari BUMN-BUMN strategis untuk mendukung keuangan negara.

Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan bahwa pembentukan Danantara adalah langkah besar dalam transformasi ekonomi Indonesia menuju “Indonesia Emas 2045”.

“Transformasi BUMN melalui pembentukan BPI Danantara merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi bersama Indonesia maju menuju Indonesia emas 2045,” ujar Erick.

Posisi Indonesia di kancah global

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% dengan kontribusi besar dari proyek-proyek yang akan dikelola Danantara. Angka ini cukup ambisius mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diprediksi berada di kisaran 5,2% hingga 5,5%.

Dengan skala investasi yang besar, Danantara diproyeksikan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global, menempatkannya dalam daftar negara dengan sovereign wealth fund terbesar di dunia, sejajar dengan Norway Government Pension Fund Global dan China Investment Corporation.

Namun, keberhasilan Danantara juga bergantung pada efektivitas implementasi kebijakan dan tata kelola yang transparan. Beberapa ekonom mengingatkan bahwa pengalaman pengelolaan dana besar di berbagai negara menunjukkan tantangan besar, mulai dari risiko investasi hingga tata kelola yang harus akuntabel. Indonesia harus belajar dari negara lain agar sovereign wealth fund ini benar-benar memberikan dampak maksimal bagi ekonomi, bukan justru menjadi beban di kemudian hari.

Dengan peluncuran Danantara, Indonesia mengambil langkah besar dalam pengelolaan investasi negara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Jika dijalankan dengan baik, entitas ini dapat menjadi mesin pertumbuhan baru yang mendorong transformasi ekonomi Indonesia menuju status negara maju.

Namun, dengan dana kelolaan sebesar Rp14.715 triliun, transparansi dan akuntabilitas akan menjadi kunci. Masyarakat dan investor akan menunggu bagaimana eksekusi proyek-proyek strategis ini dalam beberapa tahun ke depan. ■

Comments are closed.