BSI resmi kantongi izin bullion bank, babak baru investasi emas syariah di Indonesia

- 13 Februari 2025 - 14:51

Bank Syariah Indonesia (BSI) resmi mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengoperasikan bullion bank, menjadikannya bank syariah pertama di Indonesia yang terlibat dalam bisnis emas. Langkah ini sejalan dengan strategi hilirisasi komoditas dan ambisi pemerintah menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri emas global.


Poin utama:

  1. OJK telah memberikan izin kepada BSI untuk mengoperasikan bullion bank, membuka peluang bagi nasabah untuk berinvestasi dalam emas melalui skema syariah yang lebih aman dan transparan.
  2. Menurut penelitian BSI, emas memiliki multiplier effect 1,48%, menjadikannya komoditas yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
  3. Keberhasilan bullion bank membutuhkan infrastruktur yang kuat, regulasi yang mendukung, serta ekosistem industri yang terintegrasi dari hulu ke hilir.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) resmi mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengoperasikan bullion bank, menjadikannya bank syariah pertama di Indonesia yang terjun ke bisnis emas secara langsung. Izin tersebut diterbitkan pada Rabu (12/2) dan menandai langkah penting dalam penguatan ekosistem keuangan syariah di Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dikutip dari Bisnis, mengonfirmasi kabar tersebut. “Iya, baru kami keluarkan izin hari ini untuk BSI menjalankan bullion bank,” ujarnya.

Langkah ini bukan sekadar ekspansi bisnis bagi BSI, tetapi juga menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam mendorong hilirisasi komoditas emas dan memperkuat peran Indonesia dalam industri logam mulia global.

Direktur Utama BSI, Hery Gunadi, mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik kepercayaan yang diberikan pemerintah untuk menjadikan BSI sebagai pionir dalam industri bullion bank.

“Kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya, tentu perlu infrastruktur, kajian, dan berbagai aspek lainnya,” ujarnya dalam sebuah acara di Jakarta, Desember 2024 lalu.

Bullion bank adalah institusi keuangan yang berperan dalam perdagangan, penyimpanan, serta investasi emas bagi nasabah. Dengan izin ini, BSI bisa menawarkan layanan investasi emas berbasis syariah yang lebih aman dan transparan dibandingkan platform emas digital lainnya.

Potensi besar, tantangan pun tak kecil

Menurut Chief Economist BSI, Banjaran Surya Indrastomo, bisnis emas sudah lama menjadi daya tarik bagi nasabah bank syariah. Salah satu keunggulan utama emas di perbankan syariah adalah adanya cadangan emas fisik (underlying gold), yang menjamin transparansi dan kepastian investasi.

“Keunikan syariah membuat investasi berbasis emas atau komoditas lain lebih aman bagi investor maupun nasabah,” katanya dalam acara Sharia Economic Outlook 2025 di Jakarta.

Lebih lanjut, penelitian tim ekonom BSI menunjukkan bahwa emas merupakan salah satu pilihan investasi utama masyarakat Indonesia. Bahkan, berdasarkan simulasi ekonomi yang dilakukan, dari 28 komoditas hilirisasi yang saat ini dikembangkan pemerintah, emas memiliki multiplier effect sebesar 1,48%.

Namun, meski prospeknya cerah, BSI masih menghadapi tantangan besar dalam membangun ekosistem bullion bank yang kuat. Dibutuhkan regulasi yang lebih matang, infrastruktur penyimpanan yang aman, serta integrasi yang lebih erat antara industri perbankan dan sektor pertambangan emas.

“Indonesia punya potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri emas global. Tapi kita butuh ekosistem yang lebih kuat untuk mengembangkan model bank emas ini,” tambah Banjaran.

Sejalan dengan izin bullion bank ini, pemerintah tengah mendorong hilirisasi industri emas, sebagaimana yang telah dilakukan terhadap komoditas lain seperti nikel dan bauksit. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil emas terbesar di dunia, dengan produksi tahunan mencapai lebih dari 100 ton per tahun.

Dengan keberadaan bullion bank, masyarakat kini memiliki opsi lebih luas dalam berinvestasi emas tanpa harus bergantung pada skema jual beli di pasar fisik atau platform digital yang belum tentu memiliki cadangan emas nyata.

Langkah BSI ini diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok industri emas global. Namun, keberhasilan bullion bank tidak hanya bergantung pada perbankan, melainkan juga pada dukungan penuh dari regulator, industri pertambangan, serta kebijakan fiskal yang mendukung. ■


Comments are closed.