
Dalam era digital yang semakin kompleks, ancaman terhadap keamanan data pribadi terus meningkat. Menyadari hal ini, BCA Digital meluncurkan inisiatif literasi digital #JagaDataJagaHarta untuk mengedukasi nasabah tentang pentingnya menjaga data pribadi. Lewat video edukatif yang menggambarkan risiko pencurian data, kampanye ini mengajak masyarakat untuk lebih waspada. Selain itu, BCA Digital juga menegaskan komitmennya dalam melindungi nasabah melalui sistem keamanan yang kuat serta regulasi dari OJK yang mendukung perlindungan data.
Poin utama:
1. Kasus penyalahgunaan data pribadi semakin marak di era digital, sehingga edukasi terhadap pengguna menjadi krusial.
2. BCA Digital Inisiasi #JagaDataJagaHarta. Kampanye ini bertujuan meningkatkan kesadaran nasabah mengenai perlindungan data pribadi melalui konten edukatif berbentuk video.
3. BCA Digital mendukung regulasi OJK yang mengatur perlindungan konsumen di sektor keuangan serta terus mengembangkan sistem keamanan berbasis teknologi.
Seiring pesatnya perkembangan teknologi digital, tantangan dalam menjaga keamanan data pribadi semakin kompleks. Kasus pencurian dan penyalahgunaan data oleh pelaku kejahatan siber terus meningkat, mengancam keamanan finansial masyarakat. Menyadari risiko ini, BCA Digital meluncurkan inisiatif literasi digital #JagaDataJagaHarta, sebuah kampanye edukasi yang bertujuan meningkatkan kesadaran pengguna terhadap pentingnya perlindungan data pribadi.
Kampanye ini diwujudkan dalam bentuk video pendek yang mengisahkan pengalaman seorang Gen-Z bernama Tasha, yang tanpa disadari menjadi korban pencurian data. Sebagai pribadi yang selalu mengikuti tren terkini, Tasha aktif di dunia digital dan sering membagikan informasi pribadinya tanpa berpikir panjang. Hingga suatu hari, ia menerima notifikasi bahwa data pribadinya telah disalahgunakan oleh penipu yang menggunakan metode canggih untuk menargetkan profilnya.
Lewat kisah ini, BCA Digital ingin menyoroti betapa mudahnya seseorang menjadi korban kejahatan siber jika tidak berhati-hati. Kampanye ini tidak hanya menyasar nasabah blu by BCA Digital—yang disebut sebagai sobatblu—tetapi juga masyarakat luas agar lebih peduli terhadap keamanan data mereka.
Pentingnya kesadaran dan perlindungan data
Menurut Head of Marketing & Communications BCA Digital, Ruli Himawan Nugroho, edukasi mengenai keamanan data menjadi tanggung jawab bersama.
“Kami memahami betapa berharganya data pribadi bagi setiap pengguna layanan perbankan. BCA Digital senantiasa berkomitmen menjaga keamanan dan data nasabah melalui sistem dan infrastruktur yang andal. Namun, kami juga percaya bahwa untuk menjaga data pribadi adalah tanggung jawab bersama. Jadi, selain perlindungan dari sisi teknologi, kami juga mendorong nasabah untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam menjaga kerahasiaan data pribadi mereka lewat konten #JagaDataJagaHarta,” ujarnya.
Keamanan data telah menjadi perhatian utama industri keuangan. Berdasarkan laporan Statista, jumlah kasus pencurian identitas di Indonesia terus meningkat, seiring dengan melonjaknya transaksi digital. Di tingkat global, Verizon Data Breach Investigations Report 2023 mengungkap bahwa 82% pelanggaran data melibatkan faktor manusia, baik karena keteledoran pengguna maupun aksi peretasan.
Menyikapi fenomena ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan sejumlah regulasi yang mengatur perlindungan data nasabah, antara lain:
– Peraturan OJK Nomor 1/POJK/2013 tentang Perlindungan Nasabah Sektor Jasa Keuangan, yang menegaskan hak-hak nasabah terkait perlindungan data.
– Peraturan OJK Nomor 6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan, yang menekankan pentingnya keamanan digital bagi pengguna layanan keuangan.
– Surat Edaran OJK Nomor 14/SEOJK.07/2014 tentang Kerahasiaan dan Keamanan Data Pribadi Konsumen, yang mengatur standar keamanan informasi bagi lembaga keuangan.
BCA Digital juga memastikan bahwa sistem keamanan mereka terus diperkuat dengan teknologi enkripsi dan deteksi anomali transaksi.
Edukasi digital
Meningkatnya ancaman kejahatan siber menuntut masyarakat untuk lebih bijak dalam berbagi informasi pribadi. Ruli Himawan menegaskan bahwa inovasi teknologi harus diimbangi dengan peningkatan kesadaran pengguna.
“Di era digital yang terus berkembang, bukan hanya lifestyle yang bisa update, tapi modus penipuan juga ikut upgrade. Karena itu, melalui konten #JagaDataJagaHarta, kami ingin mengajak sobatblu untuk lebih waspada dan sadar akan pentingnya menjaga data pribadi,” kata Ruli.
Dengan semakin banyaknya layanan keuangan berbasis digital, kesadaran akan perlindungan data menjadi semakin penting. Inisiatif seperti #JagaDataJagaHarta diharapkan dapat membantu masyarakat memahami risiko keamanan digital dan menerapkan langkah-langkah pencegahan agar tidak menjadi korban kejahatan siber.
Melalui edukasi yang berkelanjutan, regulasi yang kuat, dan penguatan sistem keamanan, ekosistem transaksi digital yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat bisa terwujud. ■