
Bank Neo Commerce (BNC) terus menunjukkan pertumbuhan positif di tengah persaingan ketat perbankan digital di Indonesia. Dengan lebih dari 27 juta pengguna, bank ini mencatatkan laba Rp11,2 miliar hingga November 2024, didukung oleh efisiensi operasional dan strategi ekspansi agresif. Selain itu, BNC memperkuat posisinya dengan menggandeng berbagai mitra strategis serta aktif dalam literasi keuangan dan inisiatif ESG.
Poin utama:
- Laba bersih Rp11,2 miliar hingga November 2024, dengan rasio BOPO turun menjadi 99,61%, menunjukkan peningkatan efisiensi operasional.
- Basis pengguna neobank mencapai 27 juta, dengan layanan semakin beragam dari transaksi harian, tabungan, pinjaman, hingga solusi bisnis.
- Bermitra dengan fintech dan perusahaan pembiayaan untuk ekspansi kredit serta aktif dalam program literasi keuangan dan pelestarian lingkungan.
Lima tahun setelah bertransformasi menjadi bank digital, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) terus mencatatkan pertumbuhan yang solid. Hingga November 2024, bank ini berhasil membukukan laba sebesar Rp11,2 miliar, mencerminkan efektivitas strategi efisiensi operasional yang diterapkan sepanjang tahun. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terus membaik, turun menjadi 99,61% dari 99,88% di September 2024.
Menurut Aditya Windarwo, Direktur Bisnis BNC, keberhasilan ini tak lepas dari optimalisasi layanan digital, termasuk digitalisasi proses bisnis dan efisiensi transaksi.
“Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) BNC melonjak ke 35,81% di November 2024, dari 27,86% pada Desember 2023, menunjukkan fundamental yang semakin kuat untuk ekspansi lebih lanjut,” ujarnya saat media group interview di kantornya, Selasa (11/2).
Di tengah pencapaian tersebut, BNC mencatatkan penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp13,3 triliun, terkoreksi 4,11% dibandingkan Desember 2023. Penyaluran kredit pun mengalami penyesuaian dengan total Rp8,48 triliun per November 2024, lebih rendah dibandingkan Rp10,78 triliun di akhir 2023.
Neobank dengan 27 juta pengguna
Sejak awal, BNC menargetkan diri sebagai bank digital yang menyasar berbagai segmen, mulai dari nasabah perorangan, UMKM, hingga korporasi. Melalui aplikasi neobank, yang kini digunakan lebih dari 27 juta pengguna di seluruh Indonesia, BNC menawarkan layanan perbankan yang kian lengkap.
Berbagai fitur unggulan seperti QRIS, virtual account, produk tabungan, investasi, pinjaman, serta payroll menjadi daya tarik utama. Dengan kemudahan ini, BNC tak sekadar bersaing dalam bunga deposito tinggi, tetapi juga dalam kepraktisan layanan yang mampu mengakomodasi kebutuhan finansial sehari-hari.
Tahun 2024 menjadi titik penting bagi BNC dengan adanya pergantian susunan pengurus. Eri Budiono, bankir kawakan dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri keuangan, ditunjuk sebagai Direktur Utama baru. Sebelumnya, ia pernah menduduki posisi strategis di HSBC Indonesia, Maybank Indonesia, dan Rabobank International Indonesia.
“Di bawah kepemimpinan baru, BNC merancang strategi 2025 dengan fokus pada tiga aspek utama, yakni pertama pertumbuhan aset dan penyaluran kredit yang berkualitas, dengan memperluas jangkauan ke sektor produktif. Kedua, peningkatan transaksi digital, termasuk optimalisasi fitur QRIS dan layanan pembayaran lainnya. Ketiga, diversifikasi penyaluran kredit, baik ke individu, UMKM, maupun korporasi,” ujar Aditya.
BNC juga menargetkan pertumbuhan pengguna aktif, dengan meningkatkan akseptabilitas layanan dan memperkuat loyalitas nasabah melalui inovasi produk.
Kolaborasi strategis dan ekspansi kredit
Salah satu faktor kunci dalam ekspansi BNC adalah kemitraan strategis dengan pelaku ekonomi digital. Pada 2024, bank ini menjalin kerja sama dengan berbagai platform fintech dan pembiayaan, antara lain:
- Moladin Group untuk penyaluran Kredit Modal Kerja ke agen dan micro-dealer otomotif.
- Home Credit Indonesia, mitra pembiayaan berbasis teknologi dengan jaringan lebih dari 200 kota di Indonesia.
- Cairin, platform pinjaman berbasis teknologi yang diawasi OJK, guna meningkatkan akses pembiayaan masyarakat.
Selain itu, kerja sama dengan Gadai MAS Group diperpanjang, dengan tambahan kredit Rp135 miliar di November 2024, sehingga total penyaluran mencapai Rp277 miliar sejak awal kolaborasi di 2023.
Aktif dalam literasi keuangan dan ESG
Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial, BNC aktif mengedukasi masyarakat melalui program Neo Keliling, yang sejak 2022 telah menjangkau berbagai kota di Indonesia. Inisiatif ini mendapat apresiasi dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan penghargaan sebagai Bank Teraktif dalam Literasi Keuangan di ajang LPS Awards 2023.
Tak hanya itu, BNC juga memperluas partisipasi dalam inisiatif Environmental, Social, and Governance (ESG). Pada 2024, bank ini ikut serta dalam Langkah Membumi Festival, sebuah program pelestarian lingkungan yang berkolaborasi dengan Blibli dan Tiket. Salah satu aksi nyatanya adalah penanaman 1.000 pohon mangrove di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.
Lebih lanjut Aditya mengatakan, di tengah persaingan sengit di industri perbankan digital, Bank Neo Commerce terus menunjukkan ketahanan dan inovasi. Dengan strategi yang berfokus pada efisiensi operasional, ekspansi kredit, serta kemitraan strategis, BNC optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan positif di 2025.
Dukungan dari basis pengguna yang besar serta layanan perbankan digital yang semakin luas membuat bank ini tetap menjadi salah satu pemain utama di industri fintech perbankan Indonesia.
“Dengan kepemimpinan baru dan strategi pertumbuhan yang solid, BNC siap menghadapi tantangan dan peluang di era digitalisasi keuangan,” tandasnya. ■