Tancap gas! Aset Bank Mandiri tumbuh 11,6%, digitalisasi dan kredit wholesale jadi andalan

- 7 Februari 2025 - 19:41

Bank Mandiri mencatat pertumbuhan aset impresif sebesar 11,6% pada 2024, mencapai Rp2.427 triliun. Ekspansi ini didorong oleh strategi agresif di segmen wholesale, peningkatan layanan digital, dan pembiayaan hijau. Super app Livin’ by Mandiri serta platform Kopra by Mandiri semakin memperkuat posisi bank dalam ekosistem keuangan digital Indonesia.


Poin utama:

  1. Aset Bank Mandiri melonjak 11,6%. Total aset mencapai Rp2.427 triliun, dengan kredit wholesale tumbuh 25,5% YoY menjadi Rp913,3 triliun.
  2. Digitalisasi sebagai penggerak utama. Livin’ by Mandiri memiliki 29,3 juta pengguna, sementara Kopra by Mandiri mencatat transaksi Rp22.700 triliun.
  3. Fokus pada keuangan berkelanjutan. Pembiayaan hijau mencapai Rp149 triliun, dengan sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) tumbuh 21% YoY.

Bank Mandiri terus memperkokoh posisinya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia dengan mencatatkan pertumbuhan aset konsolidasi sebesar 11,6% YoY pada 2024. Total asetnya kini mencapai Rp2.427 triliun, jauh melampaui rata-rata pertumbuhan industri.

Keberhasilan ini didorong oleh ekspansi agresif di segmen kredit wholesale, yang tumbuh 25,5% YoY menjadi Rp913,3 triliun. Segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga mendapatkan perhatian khusus dengan penyaluran kredit sebesar Rp135 triliun, naik 6% YoY.

“Kami terus mengoptimalkan potensi di sektor wholesale agar dapat menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan,” ujar Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri, Jumat (7/2).

Transformasi digital menjadi kunci pertumbuhan Bank Mandiri. Livin’ by Mandiri, super app unggulan bank ini, kini memiliki 29,3 juta pengguna, dengan total transaksi mencapai 3,9 miliar—naik 38% YoY.

Di sisi bisnis, Kopra by Mandiri semakin menjadi andalan bagi korporasi dan pelaku usaha, mencatat transaksi sebesar Rp22.700 triliun, naik 17% YoY.

“Kami terus mendorong inovasi digital agar layanan perbankan lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah,” kata Darmawan.

Fundamental keuangan solid

Di tengah ekspansi besar-besaran, Bank Mandiri tetap menjaga fundamental keuangan yang sehat. Rasio kredit bermasalah (NPL) berhasil ditekan hingga 0,97%, dengan coverage ratio mencapai 304%, menandakan kesiapan menghadapi potensi risiko ekonomi.

Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7,73% YoY menjadi Rp1.699 triliun, dengan 80,3% berasal dari dana murah (CASA).

Keuntungan besar juga tercermin dari laba bersih konsolidasi yang mencapai Rp55,8 triliun, didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) sebesar 4,12% YoY menjadi Rp42,32 triliun.

Fokus pada pembiayaan hijau

Bank Mandiri semakin agresif mengalokasikan pembiayaan ke sektor berkelanjutan. Portofolio hijau mencapai Rp149 triliun, naik 15,2% YoY, dengan sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) mencapai Rp11,8 triliun, melonjak 21% YoY.

“Ke depan, kami akan terus memperkuat peran Bank Mandiri dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi,” ujar Darmawan.

Dengan strategi digitalisasi yang semakin matang dan ekspansi kredit yang agresif, Bank Mandiri optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan pada 2025. ■

Comments are closed.