
Kasikornbank (KBank) tengah mempersiapkan langkah signifikan untuk mengatasi jumlah pinjaman bermasalah (Non-Performing Loans/NPL) yang mengancam kinerja finansialnya. Bank besar Thailand ini berencana mengalihkan aset bermasalah senilai sekitar 60 miliar baht, atau sekitar Rp27,66, ke perusahaan pengelola aset (asset management company) baru yang dinamakan Arun Co. Langkah ini dilakukan melalui kerja sama antara KBank dan Bangkok Commercial Asset Management (BAM), dengan tujuan mengurangi NPL bank tersebut dalam kurun waktu hingga 2026.
Poin utama:
- Kasikornbank berencana mengalihkan sekitar 60 miliar baht NPL ke Arun Co, perusahaan pengelola aset yang didirikan bersama dengan BAM, untuk mengurangi risiko finansial dan meningkatkan kualitas pinjaman. Sekitar 25 miliar baht diperkirakan akan dipindahkan pada tahun 2025.
- Arun Co akan fokus pada pengelolaan pinjaman terjamin, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) dan pinjaman untuk usaha kecil dan menengah (UKM), yang menjadi bagian utama dari NPL KBank.
- Langkah ini diperkirakan akan meningkatkan Return on Equity (ROE) KBank, dengan setiap 10 miliar baht NPL yang dialihkan ke Arun, diproyeksikan meningkatkan ROE sebesar 2-4 basis poin. Saat ini, ROE KBank berada pada angka sekitar 9%.
Kasikornbank (KBank) berencana mengalihkan NPL senilai 60 miliar baht ke Arun Co, perusahaan pengelola aset yang didirikan melalui kerja sama antara KBank dan BAM. Pengalihan aset ini bertujuan untuk menurunkan jumlah NPL dan memperbaiki pengembalian ekuitas (ROE) bank tersebut. Arun Co akan fokus pada pengelolaan pinjaman bermasalah yang dijamin, seperti kredit pemilikan rumah dan pinjaman untuk usaha kecil dan menengah, sambil mendukung program bantuan utang pemerintah untuk membantu debitur.
Dalam upaya menurunkan rasio NPL yang terus meningkat, KBank berencana untuk mentransfer sekitar 60 miliar baht aset bermasalah ke Arun Co pada periode 2025 hingga 2026. Menurut Chongrak Ratanapian, Presiden KBank, pada tahun pertama, sekitar 25 miliar baht NPL diperkirakan akan dialihkan. Perusahaan pengelola aset baru ini didirikan melalui kemitraan antara KBank dan BAM, dengan masing-masing pihak memberikan kontribusi modal sebesar 50% dari total modal terdaftar senilai 1 miliar baht.
Arun Co akan memfokuskan diri pada pengelolaan pinjaman yang memiliki jaminan, seperti pinjaman hipotek (KPR) dan pinjaman untuk sektor usaha kecil dan menengah (UKM), yang selama ini menjadi bagian besar dari NPL KBank. Dengan fokus pada jenis pinjaman ini, Arun diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah aset bermasalah yang tertunda serta memperbaiki kualitas pinjaman KBank.
Pengembalian ekuitas bank
Salah satu tujuan utama dari pengalihan NPL ke Arun Co adalah untuk meningkatkan Return on Equity (ROE) KBank. Chongrak menjelaskan bahwa dengan setiap 10 miliar baht NPL yang dialihkan, diperkirakan ROE KBank akan meningkat sebesar 2-4 basis poin. Saat ini, ROE KBank tercatat sekitar 9%, dan langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja finansial bank dalam jangka panjang.
Kasikornbank tidak hanya fokus pada pengelolaan aset bermasalah, tetapi juga berkomitmen mendukung program bantuan utang nasional yang dijalankan oleh pemerintah Thailand. Program tersebut, yang dikenal dengan nama “You Fight, We Help”, bertujuan untuk membantu debitur yang mengalami kesulitan finansial dengan cara menunda pembayaran bunga dan menawarkan restrukturisasi pinjaman.
Sejauh ini, sekitar 497.000 debitur telah mendaftar untuk program ini melalui situs web KBank, dengan sekitar 20% dari mereka yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan. KBank berharap jumlah pelanggan yang memenuhi syarat akan meningkat seiring berjalannya waktu, dengan target mencapai 50% pada akhir periode pendaftaran yang jatuh pada bulan depan.
Bunyong Visatemongkolchai, Wakil Ketua BAM, juga menyatakan bahwa model kerja sama dalam bentuk perusahaan pengelola aset ini merupakan langkah yang efektif untuk mengatasi NPL di industri perbankan Thailand. Menurutnya, inisiatif pemerintah seperti “You Fight, We Help” memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi beban finansial yang ditanggung oleh debitur dan membantu mereka kembali ke jalur pembayaran yang sehat.
Program bantuan utang yang diinisiasi oleh pemerintah memberikan kesempatan bagi debitur yang memenuhi syarat untuk menunda pembayaran bunga selama tiga tahun dan memperpanjang jangka waktu cicilan dengan rencana pembayaran yang lebih ringan.
Kriteria untuk memenuhi syarat termasuk memiliki utang yang jatuh tempo sebelum 1 Januari 2024 dan mengalami keterlambatan pembayaran antara 30 hingga 356 hari. Selain itu, debitur yang mengikuti program restrukturisasi utang sebelumnya antara 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023, dan kemudian mengalami keterlambatan pembayaran tidak lebih dari 30 hari, juga memenuhi syarat untuk bergabung dalam program ini.
Ekaspansi KBank di Indonesia
Kasikornbank (KBank), salah satu bank terkemuka di Thailand, tengah memperluas jangkauannya di Indonesia sebagai bagian dari strategi ekspansi internasionalnya. Bank ini telah menargetkan Indonesia sebagai pasar potensial untuk pengembangan layanan perbankan digital dan solusi keuangan berbasis teknologi. Melalui KBank Indonesia, bank ini menawarkan berbagai layanan perbankan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan individu, usaha kecil dan menengah (UKM), serta sektor korporasi.
Dengan melihat besarnya pasar Indonesia yang terdiri dari lebih dari 270 juta penduduk dan meningkatnya adopsi teknologi digital, KBank berencana mengembangkan lebih banyak layanan berbasis digital yang dapat mempermudah akses keuangan bagi masyarakat Indonesia.
Selain layanan perbankan konvensional, KBank Indonesia juga fokus pada pengembangan solusi finansial berbasis teknologi, seperti platform pembayaran digital dan pinjaman berbasis teknologi untuk mendukung UKM. Dalam upaya untuk memperkuat posisinya di Indonesia, KBank menjalin kerja sama dengan berbagai fintech dan penyedia layanan digital lokal, serta aktif dalam mendukung inisiatif pemerintah Indonesia terkait dengan inklusi keuangan dan transformasi digital di sektor perbankan.
Ekspansi KBank di Indonesia juga mencakup peningkatan fasilitas dan dukungan terhadap nasabah korporasi, dengan menargetkan perusahaan yang ingin memperluas operasi mereka di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. ■
Foto: Photo: Varuth Hirunyatheb/Bangkok Post.