PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI/BBNI) menegaskan komitmennya dalam mendukung program prioritas pemerintah: penyediaan 3 juta rumah layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Tahun 2025, BNI menargetkan pembiayaan 10.750 rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Upaya ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan perumahan nasional, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.
Direktur Retail Banking BNI, Corina Leyla Karnalies, menyebut program ini sebagai bagian dari kontribusi nyata BNI dalam pembangunan berkelanjutan. “Kontribusi BNI dalam mendukung program prioritas pemerintah juga dilakukan melalui FLPP yang diharapkan dapat mengatasi masalah backlog perumahan di Indonesia,” ungkap Corina dalam siaran persnya pada Rabu (15/1).
Mengutip data Kementerian PUPR, backlog perumahan di Indonesia pada 2024 mencapai 12,7 juta unit. Program FLPP BNI menawarkan solusi dengan syarat yang terjangkau: uang muka 1%, bantuan uang muka Rp 4 juta, dan bunga tetap 5% hingga 20 tahun. Program ini dirancang untuk masyarakat berpenghasilan maksimal Rp 7 juta bagi individu lajang dan Rp 8 juta untuk yang sudah menikah.
Fokus pada peningkatan target
Pada 2024, BNI telah berhasil menyalurkan pembiayaan untuk 10.021 rumah subsidi dengan total nilai Rp 1,6 triliun. Tahun ini, angka tersebut ditingkatkan menjadi Rp 1,8 triliun. Selain FLPP, skema Tapera juga menjadi andalan untuk mendukung kepemilikan rumah, khususnya bagi aparatur sipil negara (ASN). Dengan Tapera, peserta dapat menikmati bunga ringan 5% hingga 30 tahun dengan syarat gaji maksimal Rp 8 juta.
“Komitmen ini menjadi bukti nyata peran aktif BNI dalam mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambah Corina.
Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Peran BNI sebagai agent of development semakin menonjol melalui dukungannya terhadap program ini. Dengan cakupan yang luas, BNI berusaha memastikan manfaat program dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
Program 3 juta rumah tidak hanya berdampak pada peningkatan kesejahteraan, tetapi juga mendukung pemulihan ekonomi melalui sektor properti yang memiliki dampak multiplikasi besar terhadap sektor lainnya.
Menurut Bank Dunia, sektor perumahan memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB, mencapai 2,8% pada 2023. Program seperti FLPP dan Tapera tidak hanya menciptakan lapangan kerja di sektor konstruksi tetapi juga meningkatkan daya beli masyarakat. Dukungan dari perbankan, termasuk BNI, menjadi motor penggerak keberhasilan program ini.
Dengan visi mendorong inklusi keuangan dan pembangunan berkelanjutan, BNI terus mengukuhkan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menyediakan solusi finansial yang inovatif dan relevan. ■