BI siapkan uang layak edar Rp133,7 triliun hadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

- 19 Desember 2024 - 16:03

Bank Indonesia (BI) mengambil langkah besar untuk memastikan stabilitas keuangan selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Dengan menyiapkan uang tunai layak edar sebesar Rp 133,7 triliun, BI memberikan jaminan bahwa kebutuhan transaksi masyarakat di seluruh Indonesia dapat terpenuhi. Langkah ini menunjukkan komitmen BI dalam mendukung kelancaran perayaan Nataru, yang sering kali menjadi puncak aktivitas ekonomi masyarakat.

Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono, dalam konferensi pers di Gedung Thamrin, Jakarta, menjelaskan bahwa uang tunai akan didistribusikan secara merata ke seluruh wilayah. “Sudah kita hitung untuk menyediakan uang layak edar itu adalah Rp 133,7 triliun,” ujar Doni, Rabu (18/12).

Alokasi uang tunai ini akan didistribusikan dengan proporsi wilayah:

  • Jawa (54%)
  • Sumatera (21%)
  • Sulawesi, Maluku, Papua (12%)
  • Kalimantan (9%)
  • Bali dan Nusa Tenggara (4%)

Hingga saat ini, bank-bank di Indonesia telah menarik Rp 52,5 triliun, atau 39,3% dari total yang dialokasikan. Penarikan ini akan terus berlangsung hingga pekan terakhir Desember untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama liburan panjang.

Selain itu, BI memperkenalkan layanan bertajuk Semarak Rupiah di Hari Natal Penuh Damai (Serunai), sebuah program penukaran uang tunai yang diselenggarakan di berbagai wilayah Indonesia. Program ini berlangsung dari 15 hingga 20 Desember 2024, dengan total alokasi Rp 345 miliar untuk berbagai pecahan uang mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu.

Perayaan Natal dan Tahun Baru kerap menjadi momen puncak aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan langkah ini, BI tidak hanya menjaga kelancaran transaksi, tetapi juga memperkuat stabilitas keuangan nasional. Doni menambahkan bahwa kesiapan ini juga mencakup operasional ATM selama liburan panjang.

Langkah BI ini sejalan dengan berbagai upaya global dalam memastikan kelancaran ekonomi selama liburan. Menurut riset Deloitte, pengeluaran konsumen selama periode liburan dapat meningkat hingga 25% dibandingkan bulan biasa, menunjukkan pentingnya dukungan keuangan yang solid dari bank sentral.

Selain memenuhi kebutuhan transaksi tunai, BI juga terus memantau permintaan uang tunai untuk memastikan stok tetap memadai di seluruh wilayah. “Bank-bank juga harus memastikan ketersediaan ATM selama liburan,” ujar Doni, menegaskan pentingnya layanan yang responsif selama periode ini.

Dengan pendekatan strategis dan alokasi sumber daya yang memadai, BI kembali menunjukkan perannya sebagai motor penggerak ekonomi nasional, khususnya di tengah momen penting seperti Natal dan Tahun Baru. ■

Comments are closed.