Kartu ATM kian tergeser, pembayaran digital jadi pilihan utama masyarakat

- 21 November 2024 - 16:16

Indonesia sedang menyaksikan revolusi keuangan digital yang tak terbendung. Penggunaan kartu ATM terus menurun, sementara transaksi digital banking dan QRIS melonjak tajam, mencerminkan pergeseran besar dalam kebiasaan belanja masyarakat. Pada Oktober 2024, data Bank Indonesia menunjukkan tren baru dalam ekosistem pembayaran yang makin mendukung ekonomi digital.

Penggunaan kartu ATM/debit di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada Oktober 2024, menurut laporan terbaru Bank Indonesia (BI). Transaksi menggunakan kartu ini hanya mencapai 558,8 juta, turun 11,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebaliknya, transaksi digital banking menunjukkan lonjakan luar biasa, mencapai 1,96 miliar transaksi atau tumbuh 37,1% secara tahunan (YoY).

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa tren ini mencerminkan pergeseran masyarakat ke metode pembayaran yang lebih modern dan efisien. “Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Oktober 2024 tetap tumbuh, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Rabu (20/11).

Selain digital banking, transaksi Uang Elektronik (UE) juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 27% YoY, dengan total 1,36 miliar transaksi. Bahkan, kartu kredit yang selama ini dianggap tradisional masih mencatat pertumbuhan dobel digit sebesar 19,84%, dengan total 39,7 juta transaksi.

Namun, bintang utama dalam ekosistem pembayaran digital adalah Quick Response Indonesian Standard (QRIS). Transaksi QRIS melonjak hingga 183,9% YoY dengan total nilai mencapai Rp188,36 triliun. Metode pembayaran ini kini digunakan oleh 54,1 juta pengguna dan didukung oleh 34,7 juta merchant, menjadikannya salah satu inovasi paling sukses di sektor keuangan digital Indonesia.

BI juga mencatat bahwa infrastruktur pembayaran tetap andal, didukung oleh perluasan ekosistem ekonomi keuangan digital (EKD) dan interkoneksi sistem pembayaran yang semakin terintegrasi. “Dari sisi struktur industri, interkoneksi sistem pembayaran dan perluasan ekosistem ekonomi keuangan digital juga terus meningkat,” tambah Perry.

Tren ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin nyaman menggunakan metode pembayaran digital untuk kebutuhan sehari-hari, terutama dalam sektor makanan dan minuman. Data ini juga menggarisbawahi pentingnya pengembangan infrastruktur digital untuk menopang pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi di masa depan. ■

10 Keywords Google-Friendly:
transaksi digital banking 2024, penggunaan kartu ATM turun, pertumbuhan transaksi QRIS, transaksi uang elektronik meningkat, tren keuangan digital Indonesia, laporan Bank Indonesia terbaru, pembayaran digital Indonesia 2024, transaksi kartu kredit Oktober 2024, ekosistem ekonomi keuangan digital, pengguna QRIS meningkat.

Comments are closed.