SeaBank Indonesia mencetak pencapaian luar biasa pada kuartal III-2024, dengan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp372 miliar, melebihi total PBT sepanjang tahun 2023 yang hanya mencapai Rp309 miliar. Pencapaian ini menegaskan posisi SeaBank sebagai salah satu bank digital terdepan di Indonesia, didorong oleh pertumbuhan aset yang signifikan dan peningkatan jumlah nasabah.
Kinerja positif ini terlihat dari total aset yang tumbuh 6,82% dari Rp30,8 triliun pada kuartal III-2023 menjadi Rp32,9 triliun pada kuartal III-2024. Dibandingkan dengan total aset sepanjang tahun 2023, pertumbuhan ini mencapai 17%, didorong oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang melonjak 22% dari Rp20,8 triliun menjadi Rp25,4 triliun.
Dalam menjalankan fungsi intermediasi, SeaBank telah menyalurkan kredit lebih dari Rp50 triliun sepanjang tahun ini, dengan saldo kredit pada akhir kuartal III-2024 mencapai Rp19,7 triliun. Keberhasilan ini diiringi dengan penerapan prinsip kehati-hatian, yang tercermin dari penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi 1,6%, jauh lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan nasional.
“Kepercayaan nasabah dan masyarakat Indonesia terhadap SeaBank menjadi motivasi kami untuk terus memberikan layanan dan inovasi produk terbaik,” ujar Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley, Jumat (15/11).
“Mewakili seluruh tim dan jajaran manajemen, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan yang luar biasa,” tambah Sasmaya.
Lonjakan transaksi digital dan daya tarik Gen Z
Kinerja SeaBank yang impresif juga tercermin dari aktivitas transaksi harian yang terus meningkat. Pada kuartal III-2024, rata-rata transaksi harian mencapai 4 juta, dengan perputaran uang sebesar Rp3 triliun setiap hari. Angka ini naik signifikan dari kuartal II-2024 yang mencatat rata-rata 3 juta transaksi harian dengan nilai perputaran uang sebesar Rp2 triliun.
Lonjakan ini terutama didorong oleh tingginya aktivitas transfer in/out, pembayaran langsung, penggunaan QRIS, dan berbagai transaksi digital lainnya. Hal ini menegaskan bahwa aplikasi SeaBank telah menjadi solusi keuangan yang relevan bagi kebutuhan nasabah sehari-hari.
Sukses merangkul pasar generasi muda, SeaBank kini menjadi pilihan utama Gen Z di Indonesia. Berdasarkan survei Populix pada Juli 2024, SeaBank meraih pangsa pasar 57% di kalangan Gen Z. Kepercayaan ini lahir berkat berbagai fitur inovatif, mulai dari bebas biaya transfer hingga promosi menarik yang sesuai dengan gaya hidup digital generasi muda.
“Kepercayaan Gen Z merupakan bukti bahwa layanan kami dapat memenuhi kebutuhan finansial anak muda Indonesia,” tambah Sasmaya. “Kami berkomitmen untuk terus berinovasi, menawarkan layanan yang semakin relevan dan sesuai dengan tren pasar.”
Pertumbuhan berkelanjutan di tengah kompetisi
Dalam menghadapi persaingan di industri bank digital, SeaBank mengandalkan efisiensi operasional dan peningkatan kualitas aset. Hal ini terlihat dari rasio profitabilitas yang terus membaik. Return on Assets (ROA) SeaBank meningkat menjadi 1,55% pada kuartal III-2024, dibandingkan 1,29% pada kuartal sebelumnya. Sementara Return on Equity (ROE) naik dari 5,98% menjadi 7,18%.
Keberhasilan ini juga tercermin dari jumlah nasabah yang melampaui target. Per Oktober 2024, SeaBank mencatat 15,5 juta nasabah, melampaui target akhir tahun sebesar 15 juta nasabah. Peningkatan ini menggarisbawahi semakin tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan dan produk digital SeaBank.
Dengan pencapaian ini, SeaBank menunjukkan kemampuannya untuk tumbuh pesat di tengah dinamika pasar yang kompetitif. Kinerja impresif yang diraih pada kuartal III-2024 menjadi landasan kuat bagi bank ini untuk terus mengembangkan layanan digital yang inovatif dan relevan bagi nasabahnya. ■