Survei UOB: Mayoritas orang Indonesia cemas soal keuangan, sulit nabung di tengah lilitan inflasi

- 11 November 2024 - 20:36

Di tengah tren konsumsi yang terus meningkat, kekhawatiran finansial menjadi semakin nyata bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda yang semakin menggantungkan hidup pada tabungan tanpa mempertimbangkan investasi jangka panjang. Survei terbaru dari United Overseas Bank (UOB) mengungkapkan bahwa 76% orang Indonesia yang menjadi responden survei inu merasa cemas dengan kondisi keuangan mereka. UOB pun menawarkan solusi strategis untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak di masa yang penuh tantangan ini.


Dalam survei ASEAN Consumer Sentiment Study (ACSS) 2024 yang dilakukan oleh UOB Indonesia, terungkap bahwa mayoritas masyarakat Indonesia khawatir dengan kondisi keuangan mereka saat ini. Dari 1.000 responden yang disurvei, 76% mengaku merasa cemas terhadap kemampuan mereka mengelola keuangan di tengah meningkatnya biaya hidup dan gaya hidup konsumtif.

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia, Vera Margaret, mengungkapkan bahwa survei ini mencerminkan realitas finansial yang semakin sulit, terutama bagi generasi muda.

“Banyak dari mereka mengandalkan tabungan tanpa memikirkan investasi, sehingga ketika pengeluaran meningkat, mereka kesulitan mengatur keuangan,” jelas Vera dalam acara talk show “Prioritas atau Gaya Hidup? Menabung Bijak di Tengah Tantangan Ekonomi” di Jakarta, akhir pekan lalu.

Ada beberapa fakta menarik yang mengemuka dari survei UOB. Pertama, kesulitan menabung dan investasi. Dari responden yang merasa cemas, 49% mengaku khawatir dengan kemampuan mereka untuk menabung. Bahkan, 40% menyatakan kebingungan dalam melakukan investasi yang tepat, sementara 35% mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarga.

Kedua, pola pengeluaran yang berubah. Survei mengidentifikasi lima kategori belanja terbesar yang menjadi beban keuangan masyarakat: 31% dialokasikan untuk pendidikan anak, 29% untuk kebutuhan rumah tangga, 23% untuk tagihan utilitas, 19% untuk produk perawatan kecantikan, dan 19% lainnya untuk layanan pesan antar makanan.

Ketiga, gaya hidup konsumtif meningkat. Fenomena “mantab” atau makan tabungan semakin sering terjadi di kalangan generasi muda akibat gaya hidup yang konsumtif dan kurangnya literasi keuangan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa inflasi di Indonesia mencapai 4,8% pada kuartal ketiga 2024, yang semakin memperparah kondisi keuangan masyarakat.

Pendekatan Risk-First UOB untuk pengelolaan keuangan

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, UOB memperkenalkan metode Risk-First Approach, sebuah strategi pengelolaan keuangan yang menekankan pentingnya memahami risiko sebelum memilih produk investasi. Vera Margaret memaparkan tiga langkah utama dalam pendekatan ini:

  1. Protect (perlindungan): Melindungi diri dan keluarga dari risiko tak terduga dengan menyediakan dana darurat dan memilih asuransi yang tepat.
  2. Build (membangun): Membentuk portofolio dasar yang stabil dengan produk keuangan yang rendah risiko seperti deposito atau obligasi ritel.
  3. Enhance (meningkatkan): Mengembangkan portofolio investasi dengan memilih produk berisiko lebih tinggi setelah memahami profil risiko pribadi, seperti saham atau reksa dana.

“Kesalahan umum yang sering terjadi adalah fokus pada hasil tanpa memperhitungkan risiko. Padahal, dalam investasi itu yang pertama kali harus dipahami adalah risiko produk yang dipilih,” tegas Vera.

Tips untuk generasi muda dalam berinvestasi

Vera menyarankan para investor pemula, khususnya generasi muda, untuk memulai dengan belajar menabung, kemudian beranjak ke deposito, dan secara bertahap mengenal obligasi retail. Hal ini sejalan dengan prinsip “pahami, lalu nikmati”, di mana setiap produk investasi harus dipahami dulu sebelum dinikmati keuntungannya.

“Pastikan produk investasi yang dipilih sudah terdaftar di lembaga regulasi resmi agar aman dan terlindungi,” tambah Vera.

UOB juga menawarkan beberapa produk keuangan yang menarik, seperti UOB One Account dengan bonus bunga untuk saldo yang meningkat, UOB Stash Account, serta Lady’s Saving Account yang memberikan perlindungan asuransi hingga usia 65 tahun. Selain itu, ada UOB Privilege Account yang menawarkan suku bunga premium bagi nasabah Privilege Banking.

Dengan pendekatan yang terstruktur dan produk yang sesuai kebutuhan, UOB berharap dapat membantu masyarakat Indonesia mengelola keuangan dengan lebih bijak dan mempersiapkan masa depan yang lebih stabil. ■

Ilustrasi: iStockphoto/Cemile Bingol

Comments are closed.